This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 25 Januari 2013

Pengalaman Eksorsisme


Pengantar dari editor:

Terima kasih, Romo Santo. Alangkah luar biasa kesaksian Romo ini, dan kami bersyukur Romo mau membagikannya kepada kami semua. Kesaksian Romo semakin menguatkan iman kita, bahwa Tuhan hadir di dalam Gereja-Nya terutama di dalam Sakramen Maha Kudus. Secara khusus, Kristus menyertai para imam-Nya, dan sakramen Imamat yang diberikan kepada mereka merupakan rahmat tak ternilai yang diberikan kepada semua orang percaya. Sebab melalui para imamNya, Tuhan menjaga dan melindungi GerejaNya. Pengalaman Romo Santo ini menjadi bukti akan sabda Tuhan kepada para murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surge.(Mat 18:18)….”Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sampai kepada akhir jaman.” (Mat 28:20). Sungguh ada kuasa dalam nama Yesus, yang mematahkan segala ikatan kuasa jahat. Sebab “dalam nama Yesus, bertekuk lutut segala yang ada di langit dan di bumi, dan segala lidah mengaku “Yesus Kristus adalah Tuhan” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Flp 2:11) Terpujilah Allah Bapa dan Putera Raja semesta alam, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, bersama semua para malaikat dan para orang kudus-Nya. Biarlah kekuatan surga dan kerajaan Allah semakin meraja di seluruh bumi!

Pengalaman tak terlupakan

Saudara-Saudari terkasih, dan para imam yang terhormat. Rasa hati saya masih menggelegak, bergetar, tremendum-fascinoscum oleh pengalaman pertama saya melakukan eksorsisme. Pertama-tema saya mengucapkan terima kasih kepada Bruder Yohanes FC yang telah pernah memposting teks resmi mengenai doaexorcism dari Vatikan ke milist komunikasi KAS. Saya sempat membacanya sambil lalu waktu itu, namun puji Tuhan, saya dapat ingat akan apa yang tertulis di postingan bruder ketika harus menghadapinya sendiri. Melalui pengalaman saya melakukan eksorsisme, sayapun semakin bersyukur atas rahmat Sakramen Imamat kepada Gereja, yang ternyata memang menjadi sasaran tembak utama setan namun sekaligus juga alasan ketakutan setan.

Panggilan menjelang tengah malam

Kisahnya demikian: Pada hari Sabtu, tanggal 27 November 2010,  saya mendampingi rekoleksi OMK (Orang Muda Katolik) Stasi Tambun paroki Bekasi di Cipanas. Dewan Stasi dan Paroki turut mendampingi. Acara berlangsung dengan baik dan inspiratif sampai malam hari. Setelah acara api unggun, semua peserta dan penyelenggara bersiap untuk tidur. Sayapun masuk ke kamar saya. Baru saja saya jatuh tertidur, pintu kamar saya diketuk. Saudari Marta dan Anton serta beberapa orang yang lain memberitahu saya, bahwa di Cibulan di daerah bawah Cisarua, ada sekelompok Mahasiswa KAJ dekenat Timur yang sedang rekoleksi, dan mereka membutuhkan bantuan imam untuk menghadapi empat orang mahasiswi yang sedang kesurupan. Satu orang di antara mereka bahkan telah menghilang dan tidak ada di villa. Romo pendamping sudah pulang dan tidak akan kembali lagi ke sana.
Saya terhenyak. Pikiran saya langsung bekerja: jarak antara Cipanas hingga Cibulan adalah sekitar 15 Km. Cukup jauh. Menjelang pukul sebelas malam begini pula…. Namun hati saya tergerak untuk menolong. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke sana disertai oleh Martha dan Anton. Sambil mengemudikan mobil, saya mengingat kembali postingan bruder Yohanes dalam milist, apakah ciri-ciri orang kerasukan setan dan perbedaannya dengan orang yang mengalami stress berat/depresi. Lalu saya berpikir, ah, jangan-jangan mereka hanya depresi saja. Biasanya perempuanlah yang suka kesurupan, dan benar juga, perempuanlah yang dikatakan kesurupan malam ini. Jujur saja, sebenarnya saya termasuk golongan orang yang skeptis dalam urusan semacam ini. Maksud saya datang hanyalah sekedar menenangkan anak-anak itu saja. Kehadiran pastoral sajalah, demikian pikir saya. Namun demikian, saya tetap mencoba mengingat- ingat kembali teks itu. Kebetulanhandphone BB saya hang setelah tersiram air teh di gerbong kereta api saat saya kembali dari Jogja ke Jakarta hari Jumat dinihari kemarin. Karena itu, saya tidak dapat membuka kembali teks dari milist itu. Saat itu saya tak punya pilihan lain, selain berusaha mengingat- ingat sendiri saja, sambil berbincang-bincang dengan Anton dan Martha.

Villa tua, tempat si jahat beraksi

Sesampainya kami di villa tua itu, terlihat para “pasien” sudah terlentang dan tengkurap tidur. Mereka dipisahkan di tiga tempat. ’Pasien’ yang hilang sudah ditemukan. Menurut berita, ia kini berada di kamar atas. Dari keempat anak itu, ada satu orang yang kata mereka paling kuat. Karena villa itu tidak dikelola Gereja dan bukan tempat khusus retret, maka reaksi spontan orang sekitar villa adalah memanggil orang yang dianggap “pintar” di daerah tersebut. “Orang pintar” itu sudah dipanggil sejak pukul tujuh malam tadi dan gagal, lalu pulang. Kata “orang pintar” tersebut, jenis ini bukan yang dia ketahui. Mereka memanggil pula pemuka agama lain yang dekat dengan daerah tersebut. Namun kata mereka, orang tersebut juga menyatakan tak sanggup pula, lalu pulang. Terlihat para mahasiswa masih menggenggam rosario dan berdoa bersama. Ada salib besi tergeletak di sofa. Pasien terparah itu adalah seorang perempuan berperawakan kecil saja. Ia tergolek tengkurap di sofa, ditunggui oleh teman-temannya. ”Ia sudah tidur”, demikian kata mereka. Karena kondisi sudah tenang, saya spontan memutuskan: ”Ya sudah saya kembali saja, kan anaknya sudah tidur… ” Tetapi beberapa mahasiswa meminta saya melihat dulu kondisi gadis yang terparah itu. Kata mereka, tadi dia kuat sekali. Delapan orang mahasiswa lelaki yang kuat pun dia hempaskan. Rosario yang mereka kalungkan di lehernya ia putuskan, dan ia lemparkan ke halaman. Anehnya, rosario itu kemudian mereka temukan berada di WC villa. Salib besi itu juga telah ia ludahi. Kata mereka, suaranya pun berubah seperti bukan suara gadis itu. Hhmm… Masih dengan agak skeptis, saya mendekatinya.

Kuncinya: jangan berkompromi dengan setan

Terlihat badan gadis itu tengkurap, mata terpejam separuh. Dari situ terlihat manik matanya…. melihat ke arah mata saya… Aneh… Saya agak tersinggung. Lha kok dia melirik ke saya terus. Kepalan tangannya menggenggam erat. Saya duduk di sofa yang sama, dekat punggungnya. Ia mengais punggung bawah sambil keluar bunyi desis dari mulutnya, sampai bajunya terlihat sobek sedikit. Desisnya berbunyi ”panasss” …..Lalu, saya nekad… Saya pegang tangannya. Ia memberontak. Saya buka genggaman tangannya, dia melawan dengan sebaliknya. Posisinya masih menelungkup. Saya ingat postingan teks dari bruder Yohanes. Ciri kerasukan setan yang membedakannya dari depresi antara lain adalah, jika disebut nama Malaikat Agung Santo Mikael, atau nama Para Kudus, juga Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus, maka ia tentu akan bereaksi dengan keras. Agak skeptis, namun tetap dengan memegang erat jari-jari kaku yang mencekam dari anak itu, saya katakan dengan suara wajar namun jelas terdengar, ”Keluarlah dari badan anak ini! Dalam nama Yesus Kristus Tuhanmu, serta Malaikat Agung Santo Mikael yang kepadanya kamu membangkang, keluarlah”.
Namun reaksi anak itu begitu mengejutkan kami semua, termasuk saya sendiri. Dengan gerakan cepat dan tak terpahami dari sudut mekanika badan manusia, ia berkelit langsung menatap wajahku, face to face, eyes to eyes….Ia mendesis menatap lurus ke mata saya, matanya penuh kebencian… Lalu dia berkata: ”Jangan sebut nama itu! Itu musuh kami!”. Dia bertanya : ”Apakah kamu takut, Bapa?” Saya menjawab, ”Kamulah yang takut!” Kemudian, dengan tatapannya yang tajam dia bertanya, ”Mengapa Bapa mengusir saya? Saya juga anak Tuhan. Kalau tidak, tentu saya tidak ada!” Segera kujawab, ”Kamu anak Tuhan yang tidak taat, sombong. Mengapa kamu memasuki anak ini?”  Namun setan itu menjawab enteng saja, ”Tempat ini nyaman. Saya mau pergi asalkan anak ini kubawa. Saya telah menambah penyakit pada dirinya, meremas alat cernanya, dan membunuhnya. Itu salah Bapa kalau Bapa memaksakan kehendak”. Saya tidak mau diajak tawar menawar dengan setan. Maka saya menjawab: ”Tidak ada kompromi. Kamu tidak bisa membunuh anak ini dan tidak akan mampu membawa nyawanya”. Setan inipun menantang saya dengan mengatakan bahwa ia tidak takut pada imamNya, tidak takut pada Sakramen dan tidak takut pada Yesus, karena dia juga mengaku sebagai anakNya.

Pergumulan dari tengah malam sampai dini hari

Maka sejak pukul 23.45 hingga memasuki hari Minggu dini hari, saya dan para mahasiswa Katolik di sana bergumul untuk mengusir setan dari anak itu. Ia yang kesurupan itupun berubah dari waktu ke waktu. Kadang-kadang suaranya berubah menjadi lembut bak wanita cantik, namun kemudian menjadi ganas. Kadang ia tertawa ngikik, kadang menantang, kadang merunduk sok kalah. Kadangkala ia merajuk minta dikasihani. Anak itu muntah-muntah berkali-kali. Kadang setan melepaskan anak itu, lalu masuk lagi. Ketika anak itu dilepas, si anak mengeluh, ”Romo, saya tak kuat, badan saya dan usus serta lambung sakit semua. Saya mau mati saja, dan takut”. Kami menguatkan agar ia berani melawan. Ternyata si anak ini juga diberitahu oleh setan bahwa Romo akan dibunuhnya jika anak itu tidak taat padanya. Maka si anak merasa lemah, karena tak mau Romo diapa-apakan oleh setan.
Namun, yang paling mengejutkan ialah, walaupun setan itu dapat keluar meninggalkan anak itu tetapi selang beberapa menit, namun kemudian setan kembali memasuki anak itu dengan jumlah yang makin banyak. ”Kami ini Legion”, katanya jelas sekali. Ia fasih berbahasa Inggris dan Jawa. Hal ini terjadi ketika saya mengajak dia berdialog dalam bahasa Inggris dan Jawa, sekedar mengetes apakah itu benar-benar setan ataukah hanya ’acting’ anak itu. Saya tetap mengingat teks postingan bruder di milist itu, dan makin yakin akan kebenaran isinya. Saya katakan padanya, ”Kekuatanmu hanya seperempat. Masih ada Malaikat Agung Santo Mikael, serta Gabriel dan Rafael.” Mendengar ini, ia mundur dan melepaskan anak itu. Tiba-tiba ia masuk lagi dan berkata, ”You are stupid, Father”, lalu menghantam saya. Suatu saat ia terjatuh tepat di salib, dan kontan ia menjerit kepanasan. Maka para mahasiswa menempelkan salib-salib mereka. Ia berteriak kepanasan dan tersiksa. Begitulah, si setan itu pergi lagi. Namun dengan cepat ia kembali lagi, dengan membawa lebih banyak lagi setan bersamanya. Ia mau menguras kekuatan saya. ”Sampai kapan Bapa bisa bertahan? Akan kukuras tenagamu, Bapa!”. Saya menjawab sambil teringat Mzm 121:2, ”Kekuatanku datang dari Allah, yang menjadikan langit dan bumi”. Kami bertempur lagi. Si setan menjerit-jerit, dan kemudian ia lari lagi… Lalu saya mendengar berita bahwa ketiga mahasiswi lain sudah dilepaskan. Semua setan kemudian berpindah merasuki mahasiswi yang satu ini.

”Aku, Lucifer”

Ketika masuk lagi yang terakhir kali ke dalam anak itu, dia memeluk saya. Dengan seolah suara si mahasiswi, dia mengendus tengkuk saya sambil berbisik, ”Aku Lucifer”. Saya merinding. Terasa bulu kuduk saya berdiri dan ketakutan mendera. ”Kamu takut, Romo?” katanya dengan lembut di telinga saya. ”Aku akan mengincarmu terus sampai kapanpun”. Tiba- tiba bangkitlah keberanian saya. Saya berteriak kepada para mahasiswa: ”Kita mendapat kehormatan, sampai Lucifer sendiri, si penghulu Setan, datang!” Para mahasiswa terbawa emosi, mereka berdoa makin keras. Ada pula yang berteriak, ”Hancurkan saja… Sikat dia,  Romo!”. Setan itu berkata, ”Paus Yohanes Paulus II memarahiku”. Kujawab, ”Tak hanya Paus Yohanes Paulus II, semua paus dan uskup, dan imam memarahimu, bahkan Tuhanmu Yesus dan Malaikat Agung Mikael atasan langsungmu! Taatlah kepadaNya!” ”Sayalah tuhan”, jawabnya sinis. Saya membanting dia, dan kami berpegangan tangan sambil saling melawan. Saya mulai berkeringat dan tenaga saya terkuras, tetapi tetap saja saya melawannya. Saya mengatakan, ”Kamulah yang ketakutan, melihat kami semua dan Tuhanmu! Lepaskan badan anak ini, karena dia sudah menerima Sakramen Ekaristi! ” Lucifer menjawab: ”Aih, itu hanya roti biasa! Dan kalian imam-imam semua bodoh!” Mendengar perkataannya, saya marah sekali. ”Kamu sudah melawan kuasa imamat rajawi Tuhan Yesus Kristus! Kamu mau melawan imamatNya?” Lalu ia menjawab dengan nada meremehkan, ”Aku tak takut, Romo, pada imamatmu!”

Ke kapel Lembah Karmel kami membawanya

Ketika roh jahat yang mengaku Lucifer menantang imamat saya, saya marah. Saya minta tas saya kepada para mahasiswa. Saya melepaskan dia dulu untuk mengambil peralatan aspergil dan stola serta minyak suci, sementara dia ditahan oleh para mahasiswa yang ”menimbunnya”: dengan doa-doa Salam Maria, Bapa Kami, Aku Percaya, serta menindihnya dengan tubuh-tubuh kuat mereka. Ketika saya datang lagi, saya percikkan dia dengan air suci. Ia menjerit kepanasan, dan lari. Saat itu, saya berpikir, ini sudah dini hari, semua akan kacau jika tak diakhiri. Oleh karena itu, saya memerintahkan agar tubuh mahasiswi ini digotong dan dievakuasi. Mereka menggotongnya masuk ke mobil saya, lalu saya tancap gas dengan tujuan ke Lembah Karmel. Saya menelpon Mbak Sari dan Suster Lisa P Karm. Mbak Sari  dengan sigap telah meminta Satpam membuka gerbang dan pintu kapel.
Si mahasiswi dipegangi oleh Martha, Anton dan Asrul. Ia berteriak, ”Cepat Romo, cepat… dia mengejar…” katanya panik. Kami tetap berdoa Aku Percaya, Bapa Kami, dan Salam Maria. Tiba-tiba suara mahasiswi berubah lagi, ”Haaa. Mau dibawa ke mana anak ini, Bapa? Aku telah menambah lagi penyakitnya. Aku meremas jerohannya… Anak ini hanya sampai dini hari ini, Bapa. Bapalah yang harus tanggungjawab atas kematiannya!” Kemudian, anak itu muntah-muntah di mobil. Anton, Asrul dan Marta tetap berdoa dengan memeganginya yang berontak ke sana kemari. Saya mengatakan kepada Setan itu, ”Kamulah yang harus bertanggungjawab. Jangan memutarbalik fakta, dasar setan! Kamu telah melecehkan Sakramen Mahakudus. Kamu akan kubawa ke hadapan Yesus, supaya tahu rasa kamu nanti. Mau lepaskan dia sekarang, atau nanti kamu makin sengsara di hadapan Raja Semesta Alam!” Lalu dia mulai merayu lagi, ”Sia-sia semua ini Bapa… Bapa besok banyak acara kan? Ditunggu banyak umat.. sudahlah Bapa kembali saja istirahat”. Saya jawab: “Acara satu-satunya imam Tuhan ialah mengenyahkan kamu ke neraka!” Di situlah selama perjalanan ia menawari saya apapun akan diberikan asalkan saya tunduk pada keinginannya. Namun, saya tak mau berkompromi. Saya katakan dengan tegas bahwa dia yang harus tunduk pada Kristus! Mendengar ini ia berkata, ”Sayalah tuhan, I am the Lord”. Saya tertawakan dia. Lalu ia mengancam akan menggulingkan mobil. Saya menjawab, ”Ini mobil para uskup Indonesia. Tak bakalan kau berhasil menggulingkannya!”  Saya mengingatkannya akan Santo Yohanes Maria Vianney yang dia bakar tempat tidurnya gara-gara tak mampu mengalahkan imam kudus itu. Di hatiku aku berharap, Santo Yohanes Maria Vianney, kumohon agar engkau mendoakan aku untuk mengalahkan Setan ini…
Lalu si Setan lalu merajuk lagi, ”Ah kenapa tenagaku melemah, tak sekuat tadi”. Anak-anak mahasiswa ikut menjawab, ”Rasain lu.” Dia mendamprat : ”Apa lo, bocah kemarin sore!” Saya menjawabnya, ”Mereka bukan bocah kemarin sore. Mereka anak-anak Tuhan semesta alam”. Sepanjang jalan kami berdebat dengan bahasa Inggris, Jawa, dan Indonesia. Mobil bagaikan terbang… dalam setengah jam kami mendekati Lembah Karmel, dan semakin mendekati Sakramen Mahakudus. Lagi- lagi, Setan itu mulai menendang dan berontak. Kukatakan padanya, ”No place for evil, you know!” Kutantang dia, ”Kenapa kau kuasai anak ini. Apa salahnya?” Dia menjawab, “Bukan salah anak ini, tetapi ayahnya”. Kujawab: “Ya, aku tahu, berarti ayahnya mengikat perjanjian kegelapan denganmu. Nanti acara kita di rumah Tuhan hanya satu, ialah memutus perjanjian leluhur anak ini dengan Lucifer keparat ini!” Kemudian dia mengikik mirip nenek Lampir dalam film Misteri Gunung Merapi, atau mirip kuntilanak. Dia katakan: “Bukan, bukan begitu imam bodoh.  Kamu memang imam munafik dan pendosa!” Aku menjawab, “Aku memang pendosa, namun tidak memberontak kepada Tuhan seperti kamu!”. Dia menjawab lagi, “Ayahnyalah yang mempersembahkan diri kepadaku, Bodooh!” Kupancing dia, “Jadi, ayahnya mengikat perjanjian denganmu bukan?” Dia jawab: “Bukan, bodoh! Kamu keliru, imam bodoh. Ayahnya mempersembahkan diri kepada Kristus. Leluhurnyalah yang mempersembahkan diri kepadaku”. Dia tertawa ngekek lagi. Saya juga, mentertawakan kekeliruan saya. Jadinya kami terkekeh bersama. Namun dengan tegas kukatakan: “Kamu setan bodoh. Gampang dipancing ya hahaha… Maka  acara kita satu-satunya di depan Sakramen Mahakudus nanti hanyalah memutuskan perjanjian itu dan kamu akan mengalami sengsara kekal. Go to hell! Kalau kamu ingin bahagia, ajaklah anak buahmu dan dirimu sendiri bertobat, kembali menyembah Allah yang benar! Jangan iri lagi karena Putra-Allah menjadi Manusia”… Mendengar perkataan ini, dia meradang, ”I hate you.. I hate all priests of Christ…!!!” Namun, setelah mendengar betapa ia membenci para imam, saya merasa mendapatkan kekuatan dan keharuan. Sebab itu artinya kami berada di pihak yang benar, sehingga kerenanya, Setan membenci kami. Saya membayangkan jajaran imam Tuhan dan uskup yang berada di pihak saya. Sungguh itu menguatkan batin saya.

Setan kalah di hadapan Kristus dalam Sakramen Mahakudus

Sementara itu pohon-pohon bambu Lembah Karmel sudah mulai tampak… Si Setan berteriak lagi, ”Rumah jelek! Mosok Tuhan mau tinggal di rumah jelek! Akulah tuhan.” Aku menjawabnya, ”Itulah bedanya Kristus dengamu, Jelek! Dia mau merendahkan diri, sedangkan kamu malah menyombongkan diri! Rasakan akibatnya, kebencian abadi bersamamu sajalah!’  Lalu kudengar ia merajuk lagi,  ”Romo, ini saya, saya sudah sadar… saya mau pulang ke Bekasi, ke Jatibening, ini mau dibawa ke mana?” Tak terpengaruh atas rajukannya, saya menjawab, ”Sadar gundulmu kuwi! Kami mau membawamu ke hadapan Sakramen Mahakudus, Raja Semesta Alam yang penuh kuasa. Hanya kepadaNya semua lidah mengaku dan segala lutut bertelut, termasuk kamu!”
Pak Satpam membuka gerbang. Ia mengawal kami sampai ke samping kapel kecil (yang sebenarnya besar sekali). Mobil berhenti di jalan menanjak di samping kapel, di depan wisma St. Antonius. Tubuh mahasiswi itu kami bopong keluar mobil. Aneh sekali, badan yang kecil itu mempunyai bobotnya berlipat-lipat.  Dia tertawa ngikik. Mengerikan sekali. Melihat pak Satpam yang tinggi besar, dia berkata seolah suara mahasiswi itu : ”Wah, ini dia bapakku”. Tapi segera dia mendesis-desis dan mengikik ketika kami bopong ke kapel, ” Kalian tak kan berhasil… tak kan berhasil kikikiiiiikkk….”  Tubuh kecil namun berbobot itu kami baringkan di depan panti imam, di bawah altar, di lantai sebelum trap pertama. Jika dilihat dari ruang umat, kepalanya kami letakkan di sebelah kiri. Anton, Asrul dan Martha memegangi tangan dan kakinya. Saya minta dipinjamkan korek api dari pak Satpam untuk menyalakan lilin di kanan kiri tabernakel. Pak Satpam menyalakan lampu di patung Bunda Maria. Suasana temaram, dan dingin dini hari menggigit. Pukul 03.45. Saya berlutut  di hadapan tabernakel. Saya memohon kekuatan dari Tuhan sendiri. Lalu saya turun, berlutut lagi di trap di sisi kiri si mahasiswi. Saya mengajak anak-anak mahasiswa itu berdoa. Saya berdoa: ”Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus, dengan rendah hati kami bawa ke hadapanmu tubuh anakMu yang sedang dirasuki si Jahat. Kami tidak sanggup mengusirnya dengan kekuatan kami sendiri. Bertindaklah Tuhan atas dia, utuslah malaikat agungMu dan balatentara sorgawi membebaskan dia. Amin”. Lalu saya menghadapi tubuh mahasiswi itu dari trap, membelakangi altar dan Sakramen Mahakudus. Dengan duduk karena lelah, saya angkat tangan kanan saya di atasnya dan membuat gerakan tanda salib berkat dengan berkata (saya heran mengapa saya bisa mengatakan ini): ”Atas kuasa imamat rajawi yang diberikan Tuhan Yesus Kristus kepada GerejaNya dan kepadaku, aku melepaskan ikatan perjanjian kegelapan antara kamu dengan leluhur anak ini. Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.”
Tubuh anak yang berbaring itu tiba-tiba terjungkit, duduk, melengos ke depan, menatap tajam ke Asrul yang memegangi kakinya, lalu  menoleh menatap tajam ke kiri menatap langsung ke mata saya….. Sedetik kemudian  terkulailah  tubuh si mahasiswi ini… Si jahat sudah keluar dari tubuhnya. Si mahasiswi ini lalu merintih : ”Romo, itu Tuhan Yesus… ooo Tuhan”, tangan kiri dan tangannya nya menggapai ke arah altar. Tapi kami bawa keluar dengan dituntun. Tapi ia melihat ke atas, ”Ooo… malaikat banyak sekali… oooh.. Romo, lihat?.. Ooo… Dia yang terjelek, hitam, telah diborgol… dimasukkan ke dalam kereta… Ooo Malaikat Agung Santo Mikael… ooh.. Sampai di pintu utama, anak itu minta kembali ke dalam, ”Romo, teman-teman, saya harus kembali… Itu Tuhan…”  Dia kutuntun, dan dengan tangannya ia menggapai ke arah Tabernakel…” Sampai di panti imam, di samping kanan altar ia mencium patung kaki Kristus… Lalu menuju tabernakel, ia memeluk tabernakel itu erat-erat. ”Tuhan Yesus terima kasih.. Syukur kepadamu.. ” lalu ia menangis di situ beberapa saat. Setelah selesai, ia ke altar Bunda Maria, ia memeluk kaki patung Bunda Maria dan menangis: “Bunda, terima kasih atas doamu. Aku tak akan meninggalkan engkau dan putramu”…

Iman lebih kuat daripada segala yang jahat

Pak Satpam menyerahkan kunci wisma Antonius. Anak itu mulai mengeluh lapar dan haus. Pak Satpam menggendongnya. Kini ia tidak berat lagi. Dia membersihkan diri di wisma, sementara teman-teman yang lain membelikan makanan dan minuman di warung yang memang agak jauh, karena dapur rumah retret belum buka. Hari masih pukul 04.30 pagi. Setelah makan minum, anak itu bercerita kepada kami tentang kejadian semalam. Bahwa setelah makan malam, ia masuk kamar di villa, dan melihat dua orang manusia bertanduk. Ia takut, lalu menceritakan hal ini kepada temannya. Kedua makhluk itu marah karena diceritakan keberaadaannya kepada orang lain. Mereka mengancam akan merasuki semua peserta Rekoleksi KMK KAJ itu. Si mahasiswi menawar, karena ketakutan serta kasihan kalau semua peserta kesurupan, maka spontan dia mempersilakan mahluk itu merasuki dirinya saja. Ketika di depan altar itulah, sebenarnya dia hampir saja mengikuti kehendak Lucifer untuk mengikutinya. Pasalnya, Lucifer mengancam, jika ia tidak mau ikut, maka imam itulah yang akan dibunuhnya. Karena kasihan pada Romo, ia akan ikut saja. Tetapi melesat ada malaikat yang membisikinya, ”Romo itu baik-baik saja, maka lawanlah Lucifer, sementara kami akan menariknya keluar dari tubuhmu.” Maka ia berani melawan, dan Lucifer ditarik oleh balatentara malaikat, diborgol lalu dimasukkan ke dalam kereta yang melesat membuangnya ke neraka. Setelah itu tinggal Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang memeluk dan mendukungnya. Begitulah kesaksiannya. Namun bagi saya, ini juga adalah suatu kejadian iman melawan kuasa jahat di awal masa Adven 2010, tepat di Minggu pertama.
Sampai Minggu sore tak habis-habisnya saya, Asrul, Anton, Martha membicarakan hal ini. Juga teman-teman peserta rekoleksi KMK-KAJ Dekenat Timur dan OMK Wilayah Mikael Malaikat Agung  dan St. Andreas. Semua membuahkan satu kenyataan: bahwa iman lebih kuat daripada kebencian, apalagi setan. Saya sendiri merasa dikuatkan dalam iman dan imamat saya, dan disadarkan akan kelemahan diri serta pertobatan. Saya makin yakin dan percaya bahwa alam maut tak akan menguasai Gereja sampai kapanpun sesuai dengan janji Tuhan. ”Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat 16:18). Sungguh, kuasa Allah mengatasi segalanya. Berbahagialah semua orang yang percaya yang bersandar kepada-Nya dan mengandalkan Dia.
Tuhan Yesus, hamba-Mu bersyukur atas pengalaman yang tak terlupakan ini. Aku semakin teguh mengimani kehadiran-Mu di dalam sakramen- sakramen-Mu. Syukur tak terkira untuk kuasa-Mu di dalam Sakramen Maha Kudus dan Imamat yang Engkau karuniakan kepadaku. Segala hormat, pujian dan syukur, kusampaikan kepada-Mu, Ya Tuhan Raja semesta alam. Amin.”
Terima kasih kepada semua yang telah membaca kisah sharing ini. Semoga kesaksian ini berguna bagi iman, harapan, dan kasih para pembaca, kepada Allah pencipta langit dan bumi.
Salam saya,
Yohanes Dwi Harsanto Pr.

Tanggapan umum dari Romo Santo (16 Des 2010)

Saudara-Saudari terkasih. Saya berterima kasih atas tanggapan Anda mengenai sharing iman saya. Yang namanya sharing iman sesuai dengan sifatnya, seharusnya tidak untuk dijadikan bahan diskusi. Jika berguna bagi iman Anda, silahkan dipakai, jika tidak berguna, silahkan ditinggalkan. Tentu saja harapannya ialah berguna membangun iman. Namun toh muncul berbagai pernyataan dan pertanyaan. Maka saya tertuntut untuk menanggapi walaupun secara umum saja.
1. Yang saya bagikan dalam sharing itu ialah apa yang saya alami dengan disaksikan dan didengarkan oleh orang-orang lain di tempat itu. Selebihnya saya tidak tahu, serta kenyataannya ialah bahwa tugas pokok saya dan karena itu juga minat saya bukan dalam hal ini. Namun, berdasarkan pembacaan saya atas buku terjemahan karangan romo Gabriele Armoth berjudul “Seorang Eksorsis Menceritakan Kisahnya” terbitan Marian Centre Indonesia Jakarta cetakan kedua 2010, imprimatur Mgr Hieronimus Bunbun (Uskup Keuskupan Agung Pontianak), maka saya menemukan beberapa hal yang membuka perspektif. Terima kasih pada seseorang ibu yang memberikan buku itu sehingga saya bisa membaca buku tersebut setelah ibu tersebut membaca apa yang saya sharingkan di website katolisitas. Saya bisa menyimpulkan bahwa yang saya alami dalam sharing saya di website katolisitas tak bertentangan dengan apa yang tertulis oleh buku tersebut, yang merupakan pengalaman eksorsis resmi  salah satu keuskupan di Italia yang tentu saja isi bukunya sangat sesuai dengan Ajaran Katolik. Saya tuliskan saja jawaban atas pertanyaan saudara-saudari berdasar dari informasi buku setebal 259 halaman itu yang saya tuangkan pada point 2 hingga 10  berikut ini.
2. Setan merupakan ciptaan Allah. Mereka ialah makhluk rohani yang punya kebebasan dan kemauan karena mereka eks-malaikat. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memberikan banyak pernyataan mengenai setan dan bagaimana perlawanannya terhadap Kristus dan pemerintahan Kristus. Iblis (eks malaikat) menjadi yang terjahat. Para setan tetap berada dalam hirarki yang sama seperti dulu yang diberikan ketika masih malaikat: Pemerintah (Principalities), Singgasana (Thrones), Kerajaan (Dominion), dan seterusnya. Ia disebut pula pangeran dunia, penguasa kegelapan, pendusta, pendengki, si jahat dan semacamnya. Karena mereka pendusta, maka bisa saja ia berdusta, berbohong mengancam, memutarbalikkan fakta dan semacamnya. Tujuannya hanya satu, ialah menghalangi atau menjauhkan manusia dari Kristus. Mereka iri mengapa Sabda Allah menjadi manusia, memberontak, dilemparkan ke bumi (Lihat kitab Wahyu 12).
3. Setan bagaimanapun ciptaan Allah dan atas seizin Allah belaka mereka bergerak dengan kehendak bebas. Seperti juga bahwa kejahatan meruyak di dunia oleh kehendak bebas manusia, setan pun bergerak menyebarkan kejahatan dengan kehendak bebasnya. Mengenai bagaimana lepasnya lagi Iblis dari neraka, juga merupakan misteri Ilahi. Dalam Kitab Wahyu 12, iblis jatuh ke dunia. Pertempuran berlanjut di dunia. Yang jelas, Kristus memerintahkan dengan penuh cinta kasih, para malaikat dan para kudus serta Bunda Maria sendiri untuk membantu kita dengan perlindungan dan doa-doa mereka untuk melawan si jahat.
4. Mengenai pertanyaan apakah Gereja melalui Konsili Vatikan II (1962-1965) sudah mencabut buku upacara eksorsisme. Dengan tegas saya menjawab: tak pernah ada pencabutan. Konsili Vatikan II bahkan memperbaharui seluruh liturgi sakramen dan upacara sakramentalia, termasuk Rituale Exorcisme. Rituale ini telah terbit tahun 1985 dan yang terbaru terbit tahun 1999. Tak ada satu dokumen pun dari seluruh Konsili Vatikan II yang menyatakan pelarangan terhadap eksorsisme.
5. Pandangan Gereja mengenai Konsili Vatikan II bahkan menyebutnya dengan jelas perlawanan setan: “Sebab seluruh sejarah manusia sarat dengan perjuangan sengit melawan kekuatan kegelapan. Pergulatan itu mulai sejak awal mula (Gaudium et Spes artikel 37). “Akan tetapi manusia yang diciptakan Allah dalam kebenaran, sejak awal mula sejarah, atas bujukan si jahat, telah menyalahgunakan kebebasannya. Manusia memberontak melawan Allah dan ingin mencapai tujuannya di luar Allah. Meskipun orang-orang mengenal Allah, namun mereka tidak mau memuliakanNya sebagai Allah melainkan hati mereka yang bodoh diliputi kegelapan, dan mereka memilih mengabdi makhluk daripada Sang Pencipta” (GS artikel 13). “Allah telah mengutus PutraNya dalam daging kita. Allah bermaksud merebut manusia dari kuasa kegelapan iblis (Ad Gentes artikel 3).
Romo Armorth menyatakan: “Maka, mereka yang menyangkal keberadaan dan kegiatan iblis, tak mampu memahami pencapaian yang dilakukan oleh Kristus”. Orang Katolik berdasar credo (syahadat, khususnya syahadat yang panjang) percaya bahwa ada makhluk yang tidak tampak pun diciptakan oleh Allah Bapa. Iblis yang dikalahkan Kristus berperang melawan pengikut-pengikut Kristus. Pertempuran melawan roh-roh jahat “dimulai sejak awal dunia dan menurut amanat Tuhan akan tetap berlangsung hingga kiamat” (GS artikel 37). Maka tugas kita ialah berusaha agar dalam segalanya berkenan pada Tuhan (bdk. 2Kor 5:9). Kita pun harus “mengenakan perlengkapan senjata Allah supaya kita mampu bertahan menentang tipu muslihat setan serta mengadakan perlawanan pada hari yang jahat… Sebab sebelum memerintah bersama Kristus dalam kemuliaanNya, kita akan menghadap tahta pengadilan Kristus supaya masing-masing menerima ganjaran bagi apa yang dijalankannya dalam hidupnya ini, entah itu baik atau jahat” (bdk. 2Kor 5:10, LG 48).
6. Buku Upacara Sakramentalia untuk Eksorsisme yang sebagian doa-doanya dikutip Romo Gabriel Armorth dalam bagian akhir bukunya (hlm 253 dst) ialah buku resmi dari tahun 1985. Pada tahun 1999 telah diterbit buku yang baru. Buku-buku eksorsisme ini, baik yang lama (1985) maupun yang baru (1999)  belum diterjemahkan secara resmi ke dalam bahasa Indonesia oleh Komisi Liturgi KWI. Dalam buku ini disebut sarana-sarana sakramentalia yaitu air suci, air suci, minyak suci, garam yang diberkati, salib, dan benda-benda kudus lain, serta stola imam.Memang, karena buku eksorsisme merupakan pegangan imam, seperti halnya buku Tata Perayaan Ekaristi dan buku-buku Sakramen, maka hanya imamlah yang boleh melakukan upacara eksorsisme menurut dengan langkah-langkah dalam buku itu. Sedangkan di luar itu tidak boleh disebut sebagai eksorsisme melainkan pelepasan yang bisa dilakukan siapapun dalam nama Yesus Kristus.
7. Meskipun peperangan melawan iblis berlangsung dengan melibatkan semua manusia sepanjang zaman, namun kekuasaan iblis lebih hebat jika kedosaan dan kemerosotan moral masyarakat meningkat. Hendaknya kita mengingat perkataan Santa Theresia Avilla seperti dikutip dalam buku tersebut pada halaman 85-88. Romo Armorth meminta kita menghapuskan ketakutan yang tak beralasan mengenai setan ini. Sebagian kutipannya sebagai berikut: “…saya tidak pernah takut pada mereka melainkan tampaknya merekalah yang takut pada saya. Saya tidak pernah memberikan perharian kepada mereka lebih dari kepada lalat-lalat. Saya rasa mereka ialah pengecut. Musuh-musuh ini tidak tahu bagaimana menyerang, kecuali menyerang mereka yang takluk kepada mereka, atau ketika Allah mengizinkan mereka melakukan itu demi kebaikan yang lebih besar bagi pelayan-pelayan-Nya… Kita memahami bahwa kerusakan yang lebih besar dapat menimpa kita akibat satu dosa ringan dibandingkan dari seluruh neraka bersatu karena hal ini demikianlah adanya. Betapa para setan ini membuat kita takut karena kita ingin dibuat takut melalui keterikatan-keterikatan lain: terhadap penghormatan, kepemilikan dan kesenangan-kesenangan! … Namun jika kita membenci itu semua untuk Allah dan kita memeluk salib serta melayani Allah, maka setan akan kabur. Setan ialah sahabat kebohongan dan setan ialah kebohongan itu sendiri. Setan tidak akan membuat perjanjian dengan siapapun yang berjalan dalam kebenaran”.
8. Mengenai siapa yang bisa melepaskan orang dari kerasukan setan. Siapapun pengikut Kristus dan setiap orang serta komunitas yang berseru dalam nama Yesus Kristus mampu melakukannya dengan baik. Namun hal ini harus dalam rangka pelayanan, bukan mencari keuntungan pribadi. Dalam Gereja Katolik, walaupun tiap orang baik awam maupun imam diberi kuasa (dan untuk imam kuasanya khusus karena imamatnya), namun secara resmi, praktek  mengenai hal ini hanya diberikan oleh Uskup dan hanya untuk imam-imam tertentu saja. Maksudnya agar ketertiban dan fokus pastoral keuskupan tetap terjaga. Maka yang penting bagi umat dan imam pada umumnya ialah melakukan tugas sebaik-baiknya di bidang masing-masing dan saling berkomunikasi dengan baik. Buah-buah dari karya pelayanan ini pastilah baik jika dilakukan menurut ketaatan pada otoritas Gerejawi setempat. Kegiatan di luar itu disebut pelepasan atau pembebasan dari setan, bukan eksorsisme, karena eksorsisme sebenarnya ialah ritual atau upacara sakramentali yang ada buku pedomannya, seperti halnya tata ibadat lainnya dalam Gereja Katolik. Yang saya lakukan itu ialah keadaan darurat.
9. Mengenai pendosa yang melepaskan setan, maka hal itu tidak masalah. Setiap orang berdusta jika mengatakan tak berdosa. Namun Roh kudus dengan kebebasan ilahi, memberikan karismaNya sekehendak hatiNya. Karisma tidak diberikan untuk kemuliaan dan keuntungan pribadi si penerima, namun sebagai suatu pelayanan kepada saudara-saudarinya. Maka hal ini mesti diatur. Gereja mempunyai karisma untuk mengatur karisma-karisma, dan melakukan  discernment oleh otoritas Gerejawi  (op cit hlm. 197-198).
10. Katekismus Gereja Katolik menyatakan dengan tegas melarang umat melakukan kerjasama dengan kuasa kegelapan (okultisme dll).
KGK 2116 Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan Bdk. Ul 18:10; Yer 29:8.. Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Segala macam ramalan harus ditolak: mempergunakan setan dan roh jahat, pemanggilan arwah atau tindakan-tindakan lain, yang tentangnya orang berpendapat tanpa alasan, seakan-akan mereka dapat “membuka tabir” masa depan (Bdk Ul 18:10; Yer 29:8). Di balik horoskop, astrologi, membaca tangan, penafsiran pratanda dan orakel (petunjuk gaib), paranormal dan menanyai medium, terselubung kehendak supaya berkuasa atas waktu, sejarah dan akhirnya atas manusia; demikian pula keinginan menarik perhatian kekuatan-kekuatan gaib. Ini bertentangan dengan penghormatan dalam rasa takwa yang penuh kasih, yang hanya kita berikan kepada Allah.
Itulah sebabnya, orang yang sudah dibaptis dan menerima Kristus pun bisa kerasukan karena di samping setan itu makhluk rohani yang punya kebebasan untuk menyerang ataupun pasif, manusia pun ialah makhluk yg punya kebebasan untuk melakukan apapun termasuk melakukan hal-hal yg melemahkan dirinya sendiri, seperti melakukan dosa, ataupun menyerahkan orang lain pada pihak si jahat. Yudas ialah contoh paling tepat untuk hal ini. Setelah ia menyantap roti bersama Kristus, ia malah kerasukan iblis.
KGK 2117 Semua praktik magi dan sihir, yang dengannya orang ingin menaklukkan kekuatan gaib, supaya kekuatan itu melayaninya dan supaya mendapatkan suatu kekuatan adikodrati atas orang lain – biarpun hanya untuk memberi kesehatan kepada mereka – sangat melanggar keutamaan penyembahan kepada Allah. Tindakan semacam itu harus dikecam dengan lebih sungguh lagi, kalau dibarengi dengan maksud untuk mencelakakan orang lain, atau kalau mereka coba untuk meminta bantuan roh jahat. Juga penggunaan jimat harus ditolak. Spiritisme sering dihubungkan dengan ramalan atau magi. Karena itu Gereja memperingatkan umat beriman untuk tidak ikut kebiasaan itu. Penerapan apa yang dinamakan daya penyembuhan alami tidak membenarkan seruan kepada kekuatan-kekuatan jahat maupun penghisapan orang-orang lain yang gampang percaya.
Semua praktik magi dan sihir, yang dengannya orang ingin menaklukkan kekuatan gaib, supaya kekuatan itu melayaninya dan supaya mendapatkan suatu kekuatan adikodrati atas orang lain – biarpun hanya untuk memberi kesehatan kepada mereka – sangat melanggar keutamaan penyembahan kepada Allah. Tindakan semacam itu harus dikecam dengan lebih sungguh lagi, kalau dibarengi dengan maksud untuk mencelakakan orang lain, atau kalau mereka coba untuk meminta bantuan roh jahat. Juga penggunaan jimat harus ditolak. Spiritisme sering dihubungkan dengan ramalan atau magi. Karena itu Gereja memperingatkan umat beriman untuk tidak ikut kebiasaan itu. Penerapan apa yang dinamakan daya penyembuhan alami tidak membenarkan seruan kepada kekuatan-kekuatan jahat maupun penghisapan orang-orang lain yang gampang percaya.
Sekali lagi saya pun berpengetahuan minim mengenai hal ini,  juga setelah mengalami proses yang saya sharingkan itu. Saya baru mendapat sedikit pencerahan mengenai hal ini setelah saya selesai membaca buku tersebut di atas. Oh, ya mengenai pertanyaan apakah anak tersebut ialah anak salah seorang ibu yang bertanya, dengan tegas saya katakan bukan, karena identitas ibu tersebut lain sekali dari identitas si penanya. Sekali lagi, mari kita lanjutkan pekerjaan kita dengan tetap berfokus pada pelaksanaan kehendak Allah melalui Kristus dalam Roh Kudus dengan memperhatikan fokus pastoral keuskupan dan paroki.
Demikian jawaban saya. Terima kasih dan berkat Tuhan.
Salam
Y Dwi Harsanto Pr

Kerasukan Setan dan Eksorsisme



oleh: P. William P. Saunders *

Saya menonton film “Exorcist”. Dapatkah setan benar-benar merasuki seseorang? Apakah Gereja sungguh mempraktekkan eksorsisme?


Setan dan roh-roh jahat memang sungguh dapat merasuki seseorang. Kata “eksorsisme” berasal dari kata Latin “exorcizare” yang berarti “mengusir” atau “menghalau”. Dalam Perjanjian Baru diceritakan beberapa kisah kerasukan setan dan Tuhan kita melakukan eksorsisme atau mengusir setan-setan dan roh-roh jahat tersebut. Sebagai contoh, Yesus mengusir roh-roh jahat (yang menyebut diri sebagai “Legion”) di Gerasa. Orang yang kerasukan roh jahat itu begitu kuat hingga dapat memutuskan rantai yang membelenggunya serta menghancurkannya. Pada akhirnya, roh-roh jahat itu memasuki kawanan babi serta membinasakan mereka (bdk Mrk 5:1-20). Dalam setiap kisah pengusiran setan, kita melihat bahwa Kristus dengan penuh kemenangan menaklukkan iblis dan roh-roh jahat.

Kristus juga memberikan kuasa kepada para Rasul untuk mengusir roh-roh jahat dalam nama-Nya, “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan” (Mat 10:1). Praktek eksorsisme dicatat dalam tulisan-tulisan para Bapa Gereja awali, termasuk St Yustinus, Martir (wafat 165), Tertulianus (wafat 230) dan St Sirilus dari Yerusalem (wafat 386). Sepanjang abad, Gereja mendokumentasikan dengan baik kasus-kasus kerasukan setan dan eksorsisme, termasuk kasus yang menjadi dasar cerita film “Exorcist” (walau baik Hollywood maupun bukunya tidak mengisahkannya tepat seperti fakta yang sesungguhnya).

Berdasarkan data biblis dan dasar historis seperti di atas, kita dapat membahas masalah ini dengan lebih baik. Pastor Jordan Aumann, O.P., seorang professor teologi spiritual yang terkemuka, menawarkan definisi sebagai berikut, “Kerasukan setan merupakan suatu fenomena di mana setan memasuki tubuh seorang yang hidup serta menggerakkan pancaindera dan anggota-anggota tubuhnya seolah ia menggunakan tubuhnya sendiri. Setan sungguh tinggal dalam tubuh korban yang malang; setan mengendalikan serta memperlakukannya sebagai miliknya sendiri. Mereka yang menderita akibat dimasuki secara paksa oleh setan disebut kerasukan setan” (Spiritual Theology, 408). Walau demikian, jiwa orang tidak dapat dimasuki atau dikuasai, dan dengan demikian tetap bebas; dalam arti, jiwa - yaitu orang itu sendiri - bagaikan dalam keadaan melayang. Paus Benediktus XIV dalam pengajarannya “De servorum Dei beatificatione, et beatorum canonizatione” memaklumkan, “Roh-roh jahat, dalam diri orang yang mereka rasuki, bagaikan motor dalam tubuh yang mereka gerakkan, namun dengan suatu cara yang begitu rupa hingga roh-roh jahat itu tak dapat menanamkan suatu sifat apa pun pada tubuh atau memberinya suatu bentuk eksistensi baru, ataupun, tepatnya, menjadi suatu makhluk tunggal, bersama orang yang dirasukinya.”

Dalam menentukan apakah seseorang dirasuki oleh setan atau roh-roh jahat, Gereja akan pertama-tama memastikan bahwa orang tersebut menjalani pemeriksaan jasmani dan kejiwaan yang seksama. Para pejabat Gereja juga akan berusaha mendapatkan tanda-tanda lain: fenomena fisik yang tak dapat dijelaskan, misalnya orang melayang atau benda-benda bergerak tanpa sebab yang jelas; orang memperlihatkan kekuatan yang melampaui batas wajar; orang mengerti dan mempergunakan bahasa-bahasa kuno yang sebelumnya sama sekali tak dikenalnya, seperti berbicara dalam bahasa Aram; orang mengetahui rahasia hidup pribadi tertentu, khususnya sang eksorsis (= pengusir setan), yang tak mungkin diketahui orang lain. Tanda lainnya adalah orang dengan keras menolak Tuhan, Bunda Maria, para kudus, salib dan gambar-gambar kudus yang diwujudkannya dalam bentuk kata-kata hujat atau tindakan-tindakan sakrilegi. Setan juga menyatakan kehadirannya melalui tindakan-tindakan angkara murka dan kekerasan, serta melalui hujat, sakrilegi, kata-kata jorok dan cabul. Uskup akan memberikan wewenang eksorsisme hanya setelah pemeriksaan yang seksama dan pertimbangan yang matang atas segala bukti, dan kemudian menunjuk seorang imam guna melakukan eksorsisme.

Ritual Romawi menetapkan suatu Ritus Eksorsisme yang meliputi serangkaian doa, berkat dan seruan pengusiran setan. (Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen menerbitkan revisi ritual eksorsisme pada tanggal 26 Januari 2000, dengan sepersetujuan Paus Yohanes Paulus II). Perlengkapan senjata kudus yang dipergunakan dalam suatu eksorsisme meliputi: menerima Sakramen Tobat, menyambut Komuni Kudus, puasa dan doa (teristimewa mendaraskan rosario), penggunaan sakramentali (seperti memberkati dengan air suci, menghadirkan salib atau gambar-gambar religius lainnya), memberkati dengan reliqui para kudus, serta menyerukan nama Tuhan Yesus, Santa Perawan Maria dan Santo Mikhael. Guna menegaskan kuasa sakramentali, St Theresia dari Avila dalam Buku Riwayat Hidupnya mengatakan, “Seringkali kualami bahwa tak ada yang membuat iblis lari terbirit-birit - tanpa pernah kembali lagi - selain dari air suci” (Bab 31); ia mengajarkan bahwa setan tak dapat tahan akan nama Yesus, salib dan air suci. Ritual eksorsisme diulangi hingga setan berhasil diusir keluar dari orang yang kerasukan, kemudian eksorsis memohon kepada Tuhan untuk jangan pernah mengijinkan setan merasuki orang itu lagi.

Sepanjang peristiwa kerasukan dan bahkan saat eksorsisme, orang yang bersangkutan tak hanya mengalami masa-masa krisis di mana pergulatan dengan iblis tampak nyata, melainkan mengalami juga masa-masa tenang di mana orang mengira bahwa kerasukan telah berakhir. Yang menarik, setelah eksorsisme, orang yang kerasukan tak lagi ingat akan apa yang terjadi selama ia dirasuki setan.

Mengapakah Tuhan membiarkan setan merasuki seseorang? Kita patut ingat bahwa kita semua berjuang melawan godaan-godaan dari penguasa dunia ini. Bagaimanapun, kita adalah korban-korban tak berdaya dari dosa asal dan kita membutuhkan rahmat Tuhan untuk melakukan segala yang baik dan kudus. Ketika ritual eksorsisme yang baru diterbitkan, Kardinal Medina, Prefect Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen memaklumkan dengan sangat tegas, “… Saya hendak menegaskan bahwa pengaruh jahat setan dan para pengikutnya biasanya dilakukan melalui dusta dan kebimbangan. Yesus adalah Kebenaran; iblis adalah bapa segala dusta. Ia memperdayakan umat manusia dengan membuat manusia percaya bahwa kebahagiaan didapatkan dalam harta, kuasa atau keinginan daging. Ia memperdayakan manusia agar berpikiran bahwa mereka tidak membutuhkan Tuhan, bahwa rahmat dan keselamatan tidaklah perlu. Ia bahkan memperdayakan manusia dengan menyamarkan perasaan berdosa atau bahkan melenyapkannya sama sekali; ia menggantikan hukum Tuhan sebagai patokan moral dengan adat atau kebiasaan mayoritas.” Karenanya, para penulis rohani beranggapan bahwa orang rentan terhadap kerasukan yang demikian, melalui, misalnya, gaya hidup yang mengakibatkan dosa berat, biasa melakukan kejahatan, berhasrat mengenal ilmu gaib dan terpikat oleh bentuk-bentuk spiritisme, magi dan sihir. Sebagai contoh, dalam kisah nyata yang menjadi dasar dari kisah “The Exorcist”, si anak, sebelum kerasukan, biasa ikut serta dalam praktek memanggil roh-roh orang mati yang dilakukan oleh bibinya, dan ia sendiri mulai bermain jaelangkung.

Mengapakah setan merasuki seseorang? Dalam buku “The Exorcist”, imam senior, Pastor Merrin, berbicara kepada Pastor Karras muda yang bertanya kepadanya, “Mengapakah gadis ini? Sama sekali tak masuk akal.” Pastor Merrin, seorang eksorsis yang berpengalaman, menjawab, “Aku pikir, tujuannya adalah membuat kita putus asa - melihat diri kita sendiri sebagai binatang yang buruk, menolak kemungkinan bahwa Tuhan dapat mengasihi kita.” Walau teks ini adalah fiksi, namun demikian pesan yang disampaikannya benar. Entah melalui kengerian dosa atau kerasukan, setan hendak mematahkan keyakinan kita bahwa Tuhan mengasihi kita lebih dari yang dapat kita bayangkan dan Tuhan bahkan bersedia mengampuni dosa apapun, asal saja kita menyesalinya dengan sungguh. Kita wajib terus-menerus berpaling kepada Allah kita, biarlah mata kita menatap lekat kepada-Nya. Kita wajib mendayagunakan perlengkapan rahmat yang Tuhan percayakan kepada Gereja-Nya, teristimewa Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi, sakramentali, seperti salib dan air suci. Doa setiap hari juga sangatlah penting, termasuk mendaraskan Doa kepada Malaikat Agung St Mikhael. Kita memiliki pengharapan yang besar, sebab Tuhan kita adalah “jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6) yang “telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33). Cinta kasih Allah akan senantiasa menaklukkan yang jahat.  
            

“The Exorcist”, baik versi buku maupun film, bertolak dari suatu kisah nyata kerasukan setan. Kita patut ingat bahwa buku, dan terutama film, memiliki unsur-unsur ala “Hollywood” yang sensasional, yang adalah fiksi belaka.

Kisah nyata yang sebenarnya bermula pada bulan Januari 1949, melibatkan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun bernama Robbie yang tinggal bersama kedua orangtua serta neneknya di Mt. Rainier, Md (Beberapa sumber menyebutkan bahwa keluarga tersebut sebenarnya tinggal dekat Cottage City; mungkin, pihak yang berwajib bermaksud merahasiakan tempat kejadian yang sesungguhnya guna melindungi si anak). Robbie sangat akrab dengan bibinya yang seringkali mengunjungi keluarga mereka dari St. Louis, Mo. Bibinya itu seorang medium yang biasa berhubungan dengan dunia roh. Tidak saja bibinya itu membangkitkan minat Robbie akan praktek gaib ini, melainkan ia juga mengajarinya bagaimana bermain jaelangkung.

Fenomena ganjil mulai terjadi pada tanggal 10 Januari 1949. Keluarga tersebut mendengar bunyi cakaran di dinding-dinding, tetapi para petugas pembasmi tidak mendapati bukti akan adanya binatang maupun serangga pengganggu. Barang-barang bergerak dengan sendirinya: meja akan terbalik, kursi akan bergerak melintasi ruangan, jambangan akan terbang di udara dan lukisan Kristus akan bergetar. Malam hari, Robbie merasakan cakaran-cakaran di tempat tidurnya; kerap kali ia diganggu mimpi-mimpi buruk.

Sesudah kematian bibinya yang tiba-tiba pada tanggal 26 Januari, Robbie terus bermain jaelangkung untuk berkomunikasi dengannya dan dengan roh-roh lainnya. Fenomena ganjil juga terus berlanjut. Di samping itu, perangai Robbie berubah - ia menjadi kacau, gelisah dan cepat marah.

Pada bulan Februari, orangtuanya mengajak Robbie menemui pendeta Lutheran mereka, Rev. Schulze. Karena minatnya pada ilmu gaib, pendeta berpikiran bahwa mungkin suatu roh jahat sedang mengganggu keluarga tersebut. Rev Schulze mengijinkan Robbie pindah ke rumahnya untuk pemeriksaan selama beberapa hari lamanya. Pendeta melihat sendiri kursi-kursi dan benda-benda lain bergerak dengan sendirinya. Melihat tempat tidur bergoncang, ia memindahkan kasurnya ke atas lantai, di mana kasur lalu meluncur dengan sendirinya. Rev Schulze menjadi curiga akan kehadiran roh jahat.

Sesuai saran Rev Schulze, keluarganya membawa Robbie ke Klinik Kejiwaan Universitas Maryland untuk menjalani pemeriksaan. Setelah dua rangkaian pemeriksaan, tak ditemukan suatupun yang abnormal. Rev Schulze kemudian menyarankan keluarga tersebut untuk menghubungi imam Katolik setempat.

Robbie dan kedua orangtuanya menemui Pastor Hughes dari Gereja Katolik St Yakobus di Mt. Rainier. Sementara bertanya jawab dengan Robbie, Pastor Hughes melihat telepon dan benda-benda lain dalam kamar kerjanya bergerak dengan sendirinya. Robbie juga melontarkan kata-kata jorok dan hujat pada imam dalam suara yang aneh, seperti suara roh jahat. Ruangan menjadi ngeri serta menyeramkan. Pastor Hughes yakin bahwa Robbie kerasukan setan. Setelah mempelajari fakta dan juga catatan kesehatan yang ada, Kardinal O'Boyle menyetujui dilakukannya eksorsisme.

Robbie dibawa ke Rumah Sakit Georgetown di mana Pastor Hughes memulai ritual eksorsisme. Anak laki-laki itu menjadi buas, meludah dan muntah-muntah. Ia melontarkan kata-kata jorok dan hujat kepada Pastor Hughes. Walau dibelenggu di atas tempat tidur, Robbie berhasil melepaskan diri dan mencabut sebuah pegas logam yang ia cambukkan kepada Pastor Hughes dari bahu kiri hingga ke pergelangan tangannya. Dibutuhkan seratus jahitan guna menutup luka menganga di tubuh imam. Robbie tampak tenang setelah melakukan serangan ini, tak ingat akan aniaya yang ia lakukan. Robbie dilepaskan dan dihantar pulang.

Peristiwa aneh segera terjadi kembali di rumah mereka. Suatu malam, ketika Robbie sedang merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba ia menjerit. Suatu kata berdarah telah digoreskan pada dadanya: Louis. Ibunya bertanya apakah ini artinya “St Louis”, dan suatu kata berdarah lainnya muncul: ya.

Hampir seketika itu juga, keluarga mereka berangkat untuk mengunjungi sepupu Robbie di St Louis. Fenomena ganjil yang sama mulai terjadi. Sepupunya, seorang mahasiswi di Universitas St Louis, membicarakan hal tersebut kepada salah seorang imam professor, Pastor Bishop, S.J. Imam kemudian menghubungi salah seorang sahabatnya, Pastor Bowdern, S.J., imam dari Gereja St Fransiskus Xaverius.

Kedua imam dan seorang frater Yesuit pergi mewawancarai Robbie pada tanggal 9 Maret 1949. Mereka melihat cakaran zig-zag berdarah pada dada anak itu. Mereka mendengar bunyi-bunyi cakaran. Mereka melihat sebuah lemari buku yang besar bergerak dan berputar dengan sendirinya, dan sebuah bangku bergerak melintasi ruangan. Tempat tidur Robbie bergoncang sementara ia berbaring di atasnya. Ia mencecarkan kata-kata jorok dan hujat kepada mereka. Para imam ini tahu bahwa mereka sedang berhadapan dengan si jahat.

Mereka mengajukan permohonan kepada Kardinal Ritter agar diijinkan melakukan eksorsisme. Setelah memeriksa semua bukti yang ada termasuk hasil pemeriksaan medis dan psikiatris, Bapa Kardinal mengabulkan permohonan mereka pada tanggal 16 Maret.

Sementara para imam memulai Ritus Eksorsisme, Robbie menjadi buas. Ia mengeluarkan suara lolongan dan geraman. Ranjang bergoncang turun naik. Di dadanya muncul cakaran-cakaran berdarah dengan kata-kata neraka dan iblis, dan bahkan gambar setan. Robbie meludahi para imam sementara ia mencecarkan kata-kata jorok dan hujat, sembari sesekali tertawa keji.

Demi keselamatannya sendiri dan keluarga, Robbie kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Alexian Brothers dan ditempatkan dalam bangsal sakit jiwa. Pastor Bowdern terus melanjutkan eksorsisme. Dengan persetujuan keluarga, Robbie dibaptis Katolik. Ketika Pastor Bowdern berusaha memberinya Komuni Kudus-nya yang Pertama, lima kali Robbi meludahi Hosti Kudus; maka mereka berhenti untuk mendaraskan Rosario, dan pada akhirnya Robbie menyambut Ekaristi Kudus.

Pada tanggal 18 April, Senin Paskah, eksorsisme mencapai puncaknya. Sementara Pastor Bowdern melanjutkan ritual, setan mengenali kehadiran Malaikat Agung St Mikhael; roh jahat itu dihalau keluar dari Robbie. Suatu suara seperti ledakan terdengar menggema di seluruh rumah sakit. Setelah segala aniaya roh jahat ini, Robbie sama sekali tak ingat akan peristiwa kerasukan setan ini, kecuali penampakan St Mikhael. Yang menarik, The Washington Post pada tanggal 20 Agustus 1949 memuat berita di halaman depan dengan judul, “Imam Membebaskan Seorang Anak Mt. Rainier yang Dilaporkan Berada dalam Cengkeraman Iblis.”

Sudah pasti, kisah ini amat menyeramkan, tetapi benar adanya. Perlu dicatat juga bahwa tak peduli efek-efek sensasional apapun yang mungkin ditambahkan Hollywood dalam filmnya, namun demikian semua itu tak dapat dibandingkan dengan kengerian sesungguhnya atas kehadiran nyata roh jahat dalam fenomena kerasukan setan.

Jadi, menanggapi pertanyaan pembaca, jawabnya adalah ya, iblis dapat benar-benar merasuki seseorang, dan ya, Gereja memang mempraktekkan eksorsisme. Berjaga-jagalah! Jauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu gaib, termasuk jaelangkung. Gunakanlah perlengkapan senjata kudus yang melindungi kita dari yang jahat, yaitu doa, Misa, Komuni Kudus, taat pada perintah Allah dan ajaran-ajaran Gereja, serta kerap menerima Sakramen Tobat. Jika kita mengandalkan perlengkapan senjata kudus ini demi mendapatkan rahmat-rahmat Tuhan, maka kita tak perlu khawatir: kasih Tuhan akan senantiasa menang atas yang jahat.

Angel atau Malaikat


Kata malaikat berasal dari kata Yunani "Angelos" yang berarti "utusan".
Dalam Kristen, Islam, Yahudi dan teologi lainnya, malaikat dapat menjadi salah satu yang bertindak sebagai petugas, agen atau utusan Tuhan.
Sepanjang Alkitab secara umum terlihat bahwa kehendak Tuhan biasanya disampaikan atau dilakukan oleh malaikat.
Malaikatpun memiliki tingkatan tertentu, Archangel adalah suatu kelompok penghulu malaikat yang merupakan pemimpin dari suatu pasukan malaikat di sorga.
Semua Archangel pada umumnya diakhiri dengan akhiran "el". "El" berarti "dalam Tuhan",
dan nama pertama mereka memiliki arti tersendiri sebagaimana tugas dan kelebihan mereka.



THE ARCHANGELS

Archangel adalah malaikat tertinggi. Kedudukannya lebih tinggi di antara para malaikat yang lainnya.
Archangel dapat ditemukan melalui sumber dari beberapa religi, antara lain Kristen, Yahudi, Islam, Yudaisme, Zoroastrianisme, dan Wecca.
Saking banyaknya sumber, ada yang menganggap beberapa Archangel berasal dari sumber apokrif .
Meskipun demikian, nama-nama Archangel tercatat lintas tradisi.
Dalam bahasa Yunani, Archangel ditulis αρχάγγελος yang berarti Archangelos.

1. MICHAEL  *******

Nama Michael berarti "One Who is as God" dan teriakan perang para malaikat dalam pertempuran berjuang di surga melawan Satan dan para pengikutnya. Kitab Suci menggambarkan Michael sebagai "salah satu ketua dari Princes of Heaven," dan sebagai pemimpin pasukan surga dalam kemenangan mereka atas kekuasaan neraka. Dia telah dihormati dan dipanggil sebagai pelindung dari zaman para Rasul. Meskipun ia selalu disebut "malaikat," orang Yunani dan banyak orang di lain tempat menyebutnya sebagai "Pangeran dari Seraphim (Orde of Angel)".

Michael sering digambarkan sebagai pemuda tampan memiliki sayap dengan warna biru terang dan pedang terhunus, tombak, perisai serta timbangan keadilan.

Dia tidak pernah terlihat tersenyum setelah neraka diciptakan.
Dia diciptakan sebelum Gabriel. Tuhan telah menciptakan malaikat Michael dan memberikan kepadanya tanggung jawab alam, hujan, salju, guntur, petir, angin, dan awan. Tuhan telah menunjuk ciptaan lengkap malaikat untuk membantu dia dan ditempatkan di bawah komandonya.

Dia tahu setiap saat di mana ia harus mengirim hujan, angin, salju, dan awan tanpa usaha di pihaknya. Para malaikat yang membantunya berbagai ukuran dari ukuran paling besar hingga kecil.

Mikail (bahasa Ibrani מיכאל Micha'el atau Mîkhā’ēl, bahasa Latin Michael atau Míchaël) adalah penghulu malaikat atau pemimpin bala tentara surga yang disebut dalam Kitab Wahyu 12:7. Dalam Alkitab Ibrani Mikail hanya disebutkan namanya dalam konteks Persia dari Kitab Daniel pasca-pembuangan. Hanya dalamDaniel sajalah Mikail muncul— sebagai "salah seorang pangeran kepala" yang dalam penglihatan Daniel datang untuk menolong malaikat Gabriel dalam pergumulannya melawan malaikat Persia. Ia juga digambarkan sebagai pembela Israel (10:21, 12:1).

Tradisi Talmud menerangkan bahwa namanya berarti dia "yang seperti El (Allah)" (tetapi secara harafiah berarti "Serupa dengan El") (bandingkan dengan Mikha, salah satu nabi yang belakangan), namun menurut Rabi Simeon ben Lakish (230-270 M), semua nama yang spesifik dari para malaikat dibawa kembali oleh orang-orang Yahudi dari Babel. Banyak penafsir modern yang setuju dengan pernyataan ini.

Mikail adalah salah satu malaikat utama dalam tradisi Abrahamik. Namanya konon adalah seruan peperangan para malaikat dalam pertempuran yang mereka lakukan di sorga dalam melawan Setan dan para pengikutnya.
Tokoh Mikail diduga berasal dari Khaldea sebagai dewa atau roh pelindung. Ia diterima oleh orang-orang Yahudi dan kemudian muncul sebagai malaikat penting dalam cerita rakyat Yahudi sehingga ia dihormati sebagai malaikat pelindung bangsa-bangsa (dari 70 atau 72 negara menurut sumber-sumber lain). 

Dia adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan.





2. GABRIEL   *******

Nama Gabriel berarti "Man of God" atau "God Has Shown Himself Mightily" atau "Strength of God".
Gabriel merupakan salah satu dari dua malaikat ranking tertinggi.
Dia adalah malaikat terkemuka yang berdiri di hadapan Tuhan sebagai asisten-Nya. Dia adalah Malaikat akan Kabar Sukacita, kemanusiaan, kebangkitan, surga rahmat, dendam, kematian, wahyu, kebenaran, harapan, Pembawa berita, pembawa yang mengungkapkan jawaban, dan pembuat perubahan.

Gabriel adalah seorang malaikat yang muncul dalam Alkitab.
Gabriel disebut sebagai malaikat yang tugasnya menyampaikan pesan Tuhan kepada manusia. Salah satu pesan yang pernah disampaikan adalah berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria yang tertulis dalam Injil Lukas (Luk. 1: 19, 26).Ia menerangkan penglihatan kepada Daniel (Dan. 8:16; 9:2 1). Dan ia juga diutus kepada Zakharia. 

Gabriel adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Yesus Kristus kepada Maria (Lukas 1:19-26) dan kelahiran Yohanes Pembaptis kepada Zakharia, ayahnya. Ia juga menerangkan penglihatan kepada Daniel (Daniel 8:16; 9:21).

Di dalam budaya Semitik nama selalu punya arti sebagai tanda untuk menyatakan sesuatu atau penanda-ingat. Dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram, kata Gabriel dibentuk dari dua kata dan disampaikan oleh sang malaikat itu sendiri dgn bahasa yg dimengerti oleh Bangsa Israel, demikian penguraiannya:
  • Gabriel (Gamal-Beith-Resh-Alaph-Lamadh) berasal dari
    • Gbra = pelindung, perkasa, benteng.
    • El = Allah, Tuhan, Eloah.
Secara hurufiah bisa berarti:
  • pelindung-Tuhan
  • perkasa-Tuhan
  • benteng-Tuhan

Menurut agama Islam, malaikat Gabriel (atau lebih dikenal sebagai Jibril) adalah malaikat yang menurunkan Al-Qur'an kepada nabi Muhammad. Selain itu, Gabriel juga diyakini sebagai malaikat yang turun pada saat 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yang diyakini sebagai malam awal turunnya Al-Qur'an.

Gabriel adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan





3. RAFAEL   *******

Nama Rafael berarti "Medicine of God".
Raphael dibebankan tugas untuk menyembuhkan bumi dan memiliki tugas khusus untuk melindungi anak muda, orang yang tidak bersalah, dan wisatawan.
Dia adalah malaikat doa, kasih, sukacita, providensia, penyembuhan, cahaya, ilmu pengetahuan, dan pengetahuan.
Dia dikaitkan dengan Musim Semi dan kelahiran kembali.
Di atas segalanya, ia adalah malaikat penyembuhan.


Raphael ditemukan dalam kitab Tobit (12) bagian Deuterokanonika. Di dunia, Raphael turun sebagai manusia menemani Tobias muda. Setelah bersama menyembuhkan orang buta di Tobit, maka Raphael (yang tadinya mengaku sebagai Azarias bin Ananias) mengaku kalau dirinya adalah archangel.

Dalam keyakinan Kristen, Raphael tidak disebutkan (karena tidak memuat Deuterokanonika). Akan tetapi ada yang beranggapan bahwa Raphael adalah malaikat yang turun saat terjadi goncangan air di kolam Bethesda (Yohanes 5:1-4). Bagi orang sakit yang masuk pertama kali setelah goncangan itu, orang itu akan sembuh. Malaikat yang bertugas menyembuhkan tidak lain adalah Raphael.

Menurut keyakinan Islam, Raphael (lebih dikenal sebagai Israfil) adalah malaikat yang nanti akan meniupkan sangkakala akhir zaman. Berbeda dengan keyakinan Kristen dan Katolik.

Raphael adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan.





4. CAMAEL / CHAMUEL 

Nama Camael yang berarti "He Who Sees God" or "He Who Loves God".
Juga dikenal sebagai Chamuel, Kemuel: Samuel, Seraphiel, Camiel, Camiul, Khamael, Camniel, Batal dan Jahoel, Malaikat Peciinta Ilahi dan Malaikat Pelindung dari semua yang mengasihi Tuhan. Dia secara tradisional dianggap sebagai kepala Orde Kekuasaan.

Merupakan seorang juru kunci Surga dan Camael juga adalah Kepala dari dua belas ribu Malaikat Destruction.
Camael yang melambangkan keadilan ilahi dan mengatur Surgawi bernyanyi. Camael juga yang bertanggung jawab untuk menjaga Leviathan, raksasa kejahatan yang berwujud ular besar yang akan menelan jiwa orang-orang berdosa pada Hari Kiamat (Judgement Day).
Camael juga yang membawa kepada umat manusia karunia Tuhan yang ada di semua perempuan dan laki-laki.





5. JOPHIEL / ZAPHIEL  *******

Juga disebut Jophiel dan Zaphiel, namanya berarti "Beauty of God". Jophiel adalah Malaikat surga dan Malaikat Pelindung Seniman, Archangel Pencerahan, ia mengajarkan kesadaran Kekuatan Cahaya dalam diri sendiri, perasaan, melalui Radiasi Pencerahan, menjadi aspirasi untuk hal-hal rohani. Ia membantu dalam menyerap informasi, belajar untuk dan melewati tes, pembubaran kebodohan, kesombongan, dan pikiran sempit, dan eksposur kesalahan di pemerintah dan perusahaan.
Jophiel membantu dalam memerangi polusi, membersihkan planet kita dan membawa kepada umat manusia karunia Kecantikan. 

Jophiel yang dikatakan dalam adat istiadat Yahudi adalah teman dekat Archangel Metatron (bukan Megatron  ) dan merupakan salah satu dari para pemimpin paduan suara dari Cherub.
Dia adalah salah satu pangeran (putri?) yang berkuasa di Orde of Thrones dan Guru pertama bagi dunia kita.

adalah Jophiel yang mengusir Adam dan Hawa dari Taman Eden, setelah mereka makan buah dari pohon terlarang. Jika hal ini yang terjadi, maka Jophiel juga menerima kehormatan menjadi malaikat pertama yang disebutkan dalam Alkitab.
Dalam tugasnya, ia merupakan pelindung terakhir menjaga Pohon Kehidupan dengan pedang menyala dan sayapnya yang memiliki aura kuning cerah, untuk mencegah kembalinya manusia.

Dia adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan.





6. ZADKIEL  *******

Namanya berarti "Righteousness of God".
Malaikat Kebebasan, kebajikan, rahmat, dan Malaikat Pelindung semua orang yang memaafkan.
Merupakan salah satu dari Malaikat yang Mengawasi Bumi dan dianggap oleh beberapa orang sebagai salah satu Ketua dari Orde of Heaven, Zadkiel dianggap sebagai malaikat belas kasihan.

Zadkiel adalah malaikat yang menahan tangan Abraham untuk mencegahnya dari mengorbankan anaknya, dan karena ini biasanya ia ditampilkan memegang belati. Zadkiel adalah juga salah satu dari dua jenderal perang (bersama dengan Zaphiel) yang mengikuti langsung di belakang Michael sebagai Ketua Malaikat dalam pertempuran.

Ia juga salah satu dari tujuh malaikat yang berdiri di hadapan takhta Tuhan.  





7. SANDALPHON

Dia adalah saudara kembar dari Metatron dan master lagu (pemusik) .
Dia adalah instrumental dalam membawa diferensiasi seks di embrio adalah hal yang baik untuk melaporkan kepada ibu hamil.
Fungsi utamanya adalah untuk bertindak sebagai panduan.



(Judaic)

Also known as
Sandolphon,Sandolfon


Sandalphon is only one of two archangels whose name doesn’t end with
an “el” (which means “God” in Hebrew). Sandalphon’s name means “brother” in Greek, a reference to his twin brother, the Archangel Metatron. The twins are the only archangels in Heaven who were originally mortal men. Sandalphon was the prophet Elijah, and Metatron was the wise man Enoch. God gave both men their immortal assignments as archangels to reward them for their good work upon Earth, allowing them to continue their sacred service from Heaven. Elijah's ascention occured when he was lifted up to Heaven in a fiery chariot pulled by two horses of fire, accompanied by a whirlwind, an event recorded in the second chapter of the Book of 2 kings.

Sandalphon’s chief role is to carry human prayers to God so they may be answered. He’s said to be so tall that he extends from Earth to Heaven. Cabalistic lore says that Sandalphon can help expectant parents determine the gender of their forthcoming child, and many also believe that he’s involved with music as well.

Archaeon Sandalphon is the ruling Angel and Protector of Earth and a Master of music. He also rules the seventh heaven and is known as an Angel of Mercy and an Angel of Prayer. His name may mean "Co-Brother". Sandalphon acts to take our prayers and petitions to God, and is the guardian of our secret thoughts and wishes. He weaves the prayers of people of all Faiths into garlands and wreaths of flowers and then takes them to God for his Blessing. Some see him as being dressed in a black robe which emits sparks of pure energy, although this is more likely to be Azrael.

Archangel Sandalphon’s messages and musings come as soft whispers on the wings of angels. They’re so gentle that they can breeze by if you’re not paying attention. When you invoke Sandalphon, stay aware of any words or music you hear in your mind, as they’re most likely answers to your
prayers.

He said "Judge me not by what you see, yet by what I do".
The etheric retreat of Sandalphon and his feminine counterpart, Shekhinah - Lady Patience is everywhere on and within the Earth. They desire no specific focus, so that our access to them is not confined or restricted. His energy is vast and all-encompassing; her energy is always within us. He said "I am wherever you are".

Sandalphon is charged with anchoring the Light onto Earth, and will assist us as Lightworkers to do the same, both into the planet and into our own energy bodies. He said "I am an anchor. I act to penetrate a body and anchor myself into it as a conduit of Light energy, keeping things working at root level in accordance with the Divine Plan, whilst simultaneously channelling in Divine Light, supplying all that is required in order for balance, harmony and hence stability to be achieved."


He liaises in his work with Sanat Kumara; the Elementals and their Directors; all Devic beings and with the dwellers of the Inner Earth. All the secrets of the Earth are accessible through Sandalphon, when we are ready for them, and when he believes us to be worthy and capable of understanding them. He asks us to be vigilant and caring in our relationship with the Earth and learn to live more closely in tune with her and care for the environment. Earth's birth into a new dimension of reality IS going to happen, no matter what man does. How traumatic this will be for we who inhabit her is, to a large degree, up to us all, so it is to our advantage to help make the process as smooth and safe as possible.

Sandalphon has also been said to be Metatron's twin brother, but I believe their relationship is not as "twins" in the way we might mean. Instead Sandalphon described himself and Metatron as being "Brothers in Arms". He pointed out that in many ways he and Metatron are polarities and mirrors of each other, although they do share many traits – such as love for humanity and the Earth; a joy in serving the Creator; a discipline and sense of positivity and impetus in carrying out the tasks they have agreed and are assigned.


HELPS WITH:

*Music
*Prayers,delivering and answering
*Unborn babies,determining the gender of


INVOCATION:

"Beloved Archangel Sandalphon, deliver and answerer of all my prayers,
I ask for your assistance now. Please deliver my prayer[recite the prayer]
to God as soon as possible. I ask that you relay a clear message to me
that I'll easily understand. Please update me as to the progress of my request, and let me know if I need to do anything. Thank you, Sandalphon"



8. METATRON

Dia adalah yang terbesar dari semua heirarchs Surgawi, kekuasaan tertinggi, Kanselor surga, Raja dari Angels.
Dia adalah saudara kembar dari Archangel Sandolphon dan merupakan malaikat tertinggi di Surga.
Metatron adalah malaikat Agung kematian dan guru anak-anak sebelum waktunya mati di surga.
Ia memegang sebuah gulungan kitab (The Book of Angel Raziel) di tangannya yang berisikan invocation tenaga-tenaga alam semesta terkuat.
Ketika ia diciptakan oleh Tuhan, Pemegang Kendali dari kekuasan di Bumi yang dipegang oleh Michael dpindahkan ke tangannya.

Menurut legenda ia adalah seorang manusia. Namanya Encoh, anak dari Jared dan kakek buyut Nuh.
Enoch yang memiliki The Book of Angel Raziel berjalan dengan Tuhan ketika dia meninggal, karena Tuhan membawanya pergi.
Enoch yang dagingnya telah berubah menjadi api, pembuluh darahnya menjadi api, matanya bersinar seperti kilatan petir, bola matanya menyala bagaikan obor, dan oleh Tuhan ditempatkan di atas takhta di sebelah takhta kemuliaan, yang kemudian diterima di surgawi dan diberi nama Metatron.

Dia digambarkan sebagai malaikat yang memiliki tinggi dan ukuran lebih besar dibanding malaikat lainnya dan memiliki sayap yang agung dengan memegang tome (The Book of Raziel) di tangannya.




(Judaic,Cabalistic)

Also known as
Metatetron,Merraton,Metaraon,Mittron


The meaning of Metatron's name isn't clear, since his name doesn't end in the "el" suffix of all the other archangels (with the exception of Sandalphon) "El" stands for "El Elyah" the Hebre name of the all loving God of Abraham- as opposed to the jealous, vengeful God of Moses, who is called Jehovah. So, archangel names describe their function, and then end
in "el" to mean "of God". The term angel itself means "messenger of
God"


Metatrons unusual name probably stems from his uncommon origins, as one of only two archangels who were once mortal men who walked upon the earth (the other being Sandalphon). There is various specutation among texts and experts that the name Metatron means ‘he who occupies the throne next to the Divine throne,” He has also been called “the Angel of the Presence.”

Metatron records everything that happens on Earth and keeps it in the Akashic records (also known as The book of Life). Metatron is a fiery, energietic angel who works tirelessly to help Earth’s inhabitants. He acts as an intermediary between Heaven and Earth, since he’s had extensive experience as both a human and an angel. As such, he helps us understand Heaven’s perspective, and to learn how to work with the angelic realm. Metatron has a special place in his heart for children, especially those who are spiritually gifted. Metatron is very concerned about children who are labeled as having Attention Deficit Disorder or Attention Deficit Hyperactivity Disorder, and he helps parents, educators, scientists, and health-care professionals find natural alternatives to Ridlin and other psychoactive medications.

Metatron helps newly crossed over children adjust to Heaven, and helps living children love themselves and be more focused. Metatron also helps children become aware and to accept and polish their spiritual gifts. Metatron’s energy is strong and highly focused, like a laser beam. He’s very motivational, and will encourage you to overcome procrastination and to take bold steps forward. He’s also philosophical and can help you understand things like other people’s motivations for action, and why different situations occur.


Metatron is one of the Regent Princes of the Seraphim; Chancellor of Heaven; the Scribe who takes down God's words and sometimes known as the "King of the Angels". In the celestial hierarchy, he stands at the head of the Archaeons, and has the highest vibration of them all. His name ends in "ON" meaning "great". His name has been given no translation, but may mean "Great Assessor of Light" (metator = "measurer"). It has to be said that he has an immense sense of humor, and can at times be very mischievous. He is the Cosmic joker! He and his Lady, Sofia - the Lady Constance, have an etheric Temple of Light over Luxor, Egypt, which was the Capital of Ancient Egypt. He works closely with Serapis Bey and the Ascension Flame in the Ascension Temples at Giza.


We may associate him with the colors iridescent white, gold and bronze, but his color is also the velvety blackness of the Void. This is his realm, for he is the Alpha and the Omega - the Beginning and the End, and the Guardian of the Threshold. He guards the threshold between form and non-form, standing at the opposite bridgehead to Archangel Uriel on the Bridge of Light between the Divine and the Earthly. Beyond him is the Void (the birth place of all things and the space within which all possibilities are contained) of which he is a Master.

Metatron said this about the void: "The gateway and the void are not external to yourselves - instead they exist within each one of you. Accessing this point, this still point, the "Eye of God" may be achieved through meditation and going within." It is only when we are co-creating our reality in total harmony with our life's purpose that we can truly feel complete, at peace and at one with God. To aid us with this, Metatron gives us the gift of clear and perceptive thought, which helps open our minds to new dimensions of consciousness. This insight helps us see, recognize and resolve any obstacles on our path or within our Being and also helps us understand the consequences of all our thoughts, words and deeds.


Metatron is associated with the symbol of a blacksmith's hammer, which represents the shattering of our realities, and then the forging of new ones. As a consequence he participates in the creation of all things, including the Universe, Galactic and planetary systems and social structures within the spiritual world (including the birth of soul groups and all souls). Once created, all things must evolve in order to grow, and so he also works as the Archangel of Transition in harmony with Azrael.

His power is immense, and his presence will increase our consciousness and vibration, so when working with him we need to be fully grounded in order to assimilate any changes, whilst acknowledging to ourselves the necessity of remaining on the Earth! He is a Master at creating, working with and bringing down Light. His energy is refined, strong, clarifying and pure. Behind his strength, however, you will find a blissful all encompassing love: his power also being that of Love, the Power of God.

One of his tasks is to connect us with God's love and to open our hearts, because it is through love that all possibilities are given form. To see ourselves as loving beings, we need to remove all illusion and doubt and find the True Self at the very core of our Being.


Metatron works closely in partnership with Archangel Michael and Lord Melchizedek, overseeing Earth's spiritual evolution and our ascension program. He is head of the Sirian Central Sun Council and oversees the "zone of overlap" together with Melchizedek and Michael. Metatron is "gatekeeper" and responsible for sealing the gateway of the 11:11 at the end of 2012, at which time our ascension program will be complete. He will be the last to leave this plane of Earth, our "temple of duality".

Metatron teaches us to fly with him and not be afraid to let our consciousness expand and take us to places we know nothing about. He brings great rewards for those who have the courage to step with him into the abyss - for the void is full of potential for those who have the courage to seek it. With his help all things are possible for those prepared to let go and surrender totally to Divine Will.

HELPS WITH:

*Attention Deficit Disorder (ADD)
*Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
*Chidren’s issues
*Recordkeeping and organization
*Spiritual understanding
*Writing


INVOCATION:

If a child you care about has been labeled as having ADD or ADHD, and medication has been recommended or prescribed, call upon Archangel Metatron to see if alternative treatments are viable:

"Archangel Metatron, I ask for your powerfully loving intervention in helping [name person], who has been labeled as "disordered". Please help us to know God's will for this child, and guide all the adults involved to do what's best for the child. Please help us stand strong among authority figures, and to do what we know is right. Please help all of the adults involved in making decisions on behalf of this child engage in harmonious discussions, even if there are differing opinions.Metatron, please protect this child from any harm, now and in the future. Thank you, Metatron!"




9. URIEL  *******

Nama Uriel berarti "God is My Light" atau "God is Light" atau "Radiation of God" atau "Fire of God".
Uriel adalah malaikat terkemuka di pengetahuan, dan memiliki banyak sebutan sebagai Seraph, Cherub, Regent of Sun, Fire of God, dan Angel of Presence. Sebagai salah satu anggota yang paling setia dan berdedikasi, Uriel juga ditempatkan bertugas untuk menjaga Tartarus (jurang maut).

Legenda juga mengatakan bahwa Uriel berdiri di pintu gerbang The Lost Eden dengan pedang berapi-api dengan sayapnya yang beraura emas keunguan. Dikatakan Uriel merupakan salah satu malaikat yang meratakan kota Sodom dan Gomora menjadi abu berdasarkan perintah Tuhan untuk penghakiman terhadap manusia-manusia yang melanggar perintah-Nya.


Namanya sendiri berarti "Terang (Api) Tuhan". Uriel merupakan salah satu malaikat kerub yang turut menjaga jalan di taman Eden. Uriel digambarkan sebagai malaikat dengan pedang api.

Meskipun nama Uriel tidak disebut dalam Alkitab, Uriel juga disebut-sebut sebagai malaikat yang turun saat tulah ke-10 di Mesir berlangsung. Uriel memeriksa setiap rumah yang maupun tidak dilumuri oleh darah anak domba. Uriel juga dikabarkan sebagai malaikat yang menyelamatkan Yohanes Pembaptis dari pembantaian bayi-bayi yang dilakukan oleh raja Herodes.

Dalam kitab Henokh (apokrif), Uriel juga diceritakan sebagai malaikat keempat dari tujuh malaikat pengawas (penjaga). Selain itu, Uriel juga diceritakan sebagai malaikat yang memberi kabar kepada nabi Nuh tentang banjir besar yang akan melanda seluruh bumi.

Dia adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan.



ArchAngel Uriel or Auriel
The name Uriel literally means
"Fire of God," "Flame of God,"
"Light of God,"
or even "Sun of God."

Arch Angel Uriel’s (who is the most funny and easy going of the lot) name is said to mean "Fire Of God" and Webster says he represents clear thinking, his element is Earth, his direction is north, his season is summer, his color is white and his zodiac signs are Taurus, Virgo and Capricorn. He would then represent the bull.
The meaning of the name Auriel or Uriel is "The Light or Fire of God." He is said to be related to Haniel and Phanael, both of these archangels are considered to be in the Briatic aspect of the sephira of Netzach which relates them to Venus.
Haniel means "The Grace of God," Phanael means "The Face (appearance) of God." Depending on the situation, Auriel can express himself in our lives in either one of these aspects.

URIEL, who coordinates the work of all the Archangels within the gross material body, is Uriel - U-Ra-El, as known to the Egyptian forefathers. U stands for space and Ra for the sun: "Space - Sun - God". The great harmonizer of substance, Uriel keeps the Universal Law of Order and Harmony, both within and between each body. Uriel is the great harmonizer and balancer of substance. He brings you the red ray of light, that give us the energy to act in the present time and through this helps us discover our true potential.
*Arch Angel Uriel can, and will, perform the "eleventh hour miracle"--when all hope seems gone, or time is against you, invoke him and he will descend suddenly and dramatically, sweeping natural laws aside and putting the world on its head, and you will know that the age of miracles is not gone and "the Lord IS God".



Meaning - "God is light", "God's light", Fire of God"
Uriel is considered one of the wisest Archangels because of his intellectual information, practical solutions and creative insight, but he is very subtle.  You may not even realize he has answered your prayer until you've suddenly come up with a brilliant new idea.
Uriel warned Noah of the impending flood, helped the prophet Ezra to interpret mystical predictions about the coming Messiah and delivered the Cabal to humankind.  He also brought the knowledge and practice of alchemy and the ability to manifest from thin air, as well as illuminates situations and gives prophetic information and warnings.  All this considered, Uriel's area of expertise is divine magic, problem solving, spiritual understanding, studies, alchemy, weather, earth changes and writing.  Considered to be the Archangel who helps with earthquakes, floods, fires, hurricanes, tornadoes, natural disaster and earth changes, call on Uriel to avert such events or to heal and recover in their aftermath
In the eighth century, the Christian Church became alarmed at the rampant and excessive zeal with which many of the faithful were revering Angels.  For some unknown reason, in 145 A.D. under Pope Zachary, a Roman council ordered seven Angels removed from the ranks of the Church’s recognized Angels, one of them being Uriel.  




10. ARIEL

Ariel (Hebrew: אריאל, Ari'elArael or Ariael‎) is an archangel found primarily in Jewish and Christian mysticism and Apocrypha. Generally presented as an authority over the Earth and its elements, Ariel has also been called an angel of healing, wrath & creation.

The Hebrew name "Ariel" means literally "Altar" or "Lion of God", and occurs in the OT, e.g. Is 29,1-7, where it is used as a label for Jerusalem. "Ariel" has been called an ancient name for the leontomorphic Gnostic Demiurge (Creator God). Historically, the entity Ariel was often pictured in mysticism as a lion-headed deity or demon with power over the Earth, giving a strong foundation for Ariel's association with the Demiurge. It is possible that the name itself was even adopted from the Demiurge's Zoroastrian counterpart Ahriman (who is likely the predecessor of the Mithraic "Arimanius"). According to the German occultist Cornelius Agrippa: "Ariel is the name of an angel, sometimes also of a demon, and of a city, whence called Ariopolis, where the idol is worshipped."

Ariel is often associated with the better known Judeo-Christian Archangel Uriel. The name "Auriel" is commonly used to denote the combined, However, Elizabethan court astrologer John Dee called "Ariel" a "conglomerate of Anael and Uriel."


Ariel is an Archangel closely related to nature. She is particularly helpful for teachers and healers and assists with psychic development. She works with Raphael when healing the physical body. If a lion appears you know Archangel Ariel is with you.




11. ZARACHIEL


Zarachiel  adalah archangel yang juga mendatangkan kesembuhan seperti Raphael, tetapi juga malaikat baik pengambil nyawa. 

Menurut beberapa sumber apokrif, Zarachiel adalah malaikat yang memberikan pengetahuan kepada Musa serta yang mengangkat jiwa Musa. Zarachiel juga diutus oleh Tuhan untuk memberitahukan arti mimpi Yakub tentang tangga.





12. PHANUEL

Phanuel adalah archangel pengusir setan. Arti dari Phanuel sendiri adalah "Wajah Tuhan".
Dikenal juga sebagai Orfiel, Paniel.

Ada beberapa sumber yang mengartikan Phanuel dan Uriel adalah malaikat yang sama, namun Henokh menggambarkan bahwa dua malaikat ini adalah berbeda. Dalam kitab Henokh, Phanuel bertugas untuk menjaga orang-orang yang sudah menerima keselamatan dari Yesus Kristus. Musuh Phanuel adalah para antikristus. Pada pertempuran Armageddon (pertempuran akhir zaman), Phanuel-lah yang akan menyerahkan iblis kepada Yesus untuk dikalahkan.

Dengan menggabungkan berbagai sumber, mungkin Phanuel-lah malaikat yang mengatakan dalam kitab Wahyu (11:15), "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."





13. AZRAEL / IZRAIL

zrael (Izrail) the Angel of Death. Malaikat Gabriel seringkali digambarkan sebagai malaikat “tangan kanan Tuhan”, yang menjadi pelaksana kehendakNya di dunia ini. Sehingga apa-apa yang direncanakanNya dipastikan terjadi di dunia. 

Sementara itu, Malaikat Azrael menjadi malaikat yang paling ditakuti oleh manusia dan semua makhluk hidup lainnya. Karena tugasnya adalah mencabut nyawa dan menghentikan segala kemungkinan dari jalan kehidupan kita !

Gambaran tentang Azrael telah ada sejak agama Persia kuno, yang kemudian dilanjutkan oleh agama Kristen dan kemudian agama Islam. Meskipun perdebatan masih terus berlangsung tentang asal muasal dan siapa sebenarnya Azrael (sebagian umat Yahudi meyakini Azrael awalnya sebagai manusia yang kemudian diangkat ke surga menjadi malaikatNya, dan ada sebagian yang meyakininya sebagai “anak Tuhan”), namun kisah yang terbentang sepanjang sejarah tentang posisi dan tugasnya nyaris senada.

Azrael adalah malaikat yang ditugaskan pertama kali oleh Tuhan untuk mengumpulkan tanah liat dari muka bumi, sebagai bahan dasar penciptaan manusia. Dan Azrael lah yang berhasil “memaksa” bumi menyerahkan tanah liat -setelah awalnya bumi mengelak memberi dan mempertanyakan kewenangannya-. Maka Tuhan memberinya kedudukan sebagai “eksekutor” yang akan menggenggam umur dan mematikan manusia serta semua makhluq hidup lainnya yang akan IA cipta. Tentu saja dengan izin dan atas perintahNya.

Dalam Muslim dan teologi Islam, Azrael adalah Malaikat Maut yang "selamanya menulis dalam sebuah buku besar dan selamanya menghapus apa yang ia menulis:. apa yang ia menulis adalah lahirnya manusia, apa yang menghapus adalah nama orang pada saat kematian"

Azrael, juga dikenal sebagai Izra'il, salah satu dari empat Archangel Islam (Mikhail, Djibril, dan Israfil), digambarkan sebagai memiliki proporsi raksasa: satu kaki terletak pada baik keluar atau langit ketujuh, sementara yang lain adalah pada jembatan antara neraka dan surga. Seharusnya Azrael Allah membawa segenggam bumi dari yang untuk menciptakan Adam dan karena itu meraih gelar sebagai Malaikat Maut.

Azrael akan menjadi yang terakhir untuk mati.



Azrael's name means 'Whom God helps'. Azrael's role is primarily to cross people over to heaven at the time of physical death. Azrael comforts people prior to their physical death, ensures they do not suffer during death, and helps them to assimilate on the other side. Call upon Azrael for support and comfort. Grief Counseling. Assists Newly Crossed Over Soul. Compassion, peace, transition and comfort. Patron Angel of the Clergy 




The term angel of death is pretty broad, and may refer to numerous different beings or entities. With Christianity, the archangel Michael is often referred to as the angel of death. Within the Roman Catholic Church, the archangel Michael, or Saint Michael as he is often referred to, has four primary duties or tasks that he is responsible for. One of those duties is that he acts as the angel of death, carrying the departed souls of the dead or deceased into heaven. Once Michael and the departed soul reach the heavenly gates, the soul is then judged by Michael, which is the reason in art he is often depicted holding scales. As the legend goes, Michael arrives upon the hour of death, and then gives the soul the chance to redeem itself. While Michael escorts the soul, Lucifer and his demons usually try to intervene, so that they can persuade the soul to follow the Prince of Darkness into hell. There are many Renaissance paintings that show this set of events.



With regard to Islam, the angel of death usually refers to Azrael, who is also called the Archangel of Death. Outside of traditional Islamic beliefs, Azrael is also regarded as the angel of death in Islamic extrabiblical tradition, as well as in secular Islamic folklore. If you come across the name of Azrael within English Islamic text or scripture, you will sometimes see his name spelt Azra'il, Azra'eil, Izrail, Azrail, Ezraeil, Ozryel, Izrael, Azrin, Azriel, Azryel, or Azraille. Despite the numerous spelling variations, they all refer to the same angelic entity. With regard to this celestial being's function, he is usually depicted as the personification of death itself in the broadest of terms. Azrael is also believed to be under the direct command of the will of God himself. It is also said that he will be the last to die, so that he can carry on the work of meticulously cataloguing every single life and death that has ever taken place throughout all of time.



In Judaism the term angel of death mostly refers to Gabriel, however it can also refer to Samael and Sariel. In ancient Hebrew scripture, as well as noncanonical Jewish literary works, Gabriel often fills the same role that Michael does in Christianity. When a person dies, Gabriel descends from the clouds to guide the departed soul to heaven. Upon reaching the gates of heaven, Gabriel will judge the soul's worthiness, and either walk them into heaven, or cast them down into hell. As far as Samael is concerned, he is a high ranking angel who acts as a seducer, destroyed, and accuser, a figure that is often affiliated with both good and evil. It is also believed that Samael was the personal guardian of Esau, the patron saint to the mighty Roman Empire. The archangel Suriel is another renown Judaic character that is also known as the benevolent angel of death, and it is said that he personally guided the departed soul of Moses himself into the afterlife.


Outside of the three Abrahamic religions, the angel of death is quite a common figure in myth, folklore, and pop culture. In fictional literary works there are almost an unlimited number of reference to this figure, such works include the Angel of Death novel by Jack Higgins, and another of the same name by Alane Ferguson. In film and digital media there have been tons of works entitled the Angel of Death, spanning across many decades. Strangely, real people themselves have often been labeled the angel of death by society, after they have committed evil deeds. It is not known exactly when this gloomy figure first came to use, but archaeological evidence suggests that similar characters are traceable all the way back to the dawn of civilization. The ancient Egyptians have several different figures responsible for guiding departed or lost souls through the underworld, as did the Romans, Greeks, Babylonians, and the Persians.





14. SELAPHIEL

Selaphiel atau Salathiel merupakan archangel simbol rendah hati dan sikap doa. Selaphiel sendiri berarti "Doa Tuhan". Dalam tradisi Ortodox, orang-orang sering berdoa dalam nama-Nya pada saat mengalami gangguan maupun cobaan. Selaphiel diceritakan dalam kitab II Esdras.


Archangel ( /ˌɑrk.ˈeɪndʒəl/) is a term meaning an angel of high rank. Archangels are found in a number of religious traditions, including Judaism, Christianity and Islam. Michael and Gabriel are recognized as archangels by Judaism and by most Christians. The book of Tobit mentions Raphael, who is also considered by some to be an archangel; Tobit is recognized in the Catholic and Orthodox versions of the Bible, but considered apocryphal by Protestants. The archangels Michael, Gabriel and Raphael are venerated in the Roman Catholic Church with a feast on September 29 (formerly March 24 for Gabriel and 24 October for Raphael). The named archangels in Islam are Gabriel, Michael, Raphael and Azrael. In Zoroastrianism, sacred texts allude to the six great Amesha Spenta (literally "divine sparks") of Ahura Mazda. Other traditions have identified a group of seven Archangels, the names of which vary, depending on the source.




15. BARACHIEL

Barachiel adalah archangel yang memberikan berkat. Barachiel berarti "Berkat Tuhan". Dia digambarkan sebagai seorang malaikat yang membawa mawar. Barachiel juga disebut sebagai pemimpin dari seluruh malaikat pelindung. Tidak harus melalui malaikat pelindung, Barachiel tetap memberikan berkatnya dengan atau tanpa melalui malaikat pelindung tersebut.


Saint Barachiel the Archangel (Heb. ברכיאל "the blessings of God"), also Barchiel or Barkiel, is one of the seven Archangels in Eastern Orthodox tradition.
In the Third Book of Enoch he is described as one of the angelic princes, with a myriad of some 496,000 ministering angels attending him. He is counted as one of the four ruling seraphim, and counted the prince of the second heaven and of the order of confessors. He is described in the Almadel of Solomon as one of the chief angels of the first and fourth chora.[1] He is also regarded as the angel of lightning.[2]





16. HANIEL

Anael (Haniel) adalah Malaikat dari semua kekuatan cinta dan harmoni dan dapat membantu Anda membawa mereka ke dalam hidup Anda.
Dia juga dapat membantu Anda dalam hal artistik.

Untuk harmoni dan inspirasi dalam hidup Anda, ini adalah malaikatnya.



Haniel (Hebrew: הניאל‎‎, "Joy of God" or Hebrew: חַנִּיאֵל‎‎, "Grace of God"), also known as Anael, Hanael or Aniel, is an angel in Jewish lore and angelology, and is often included in lists as being one of the seven archangels. Haniel is generally associated with the planet Venus, he is also the archangel of the Sephirah Netzach. The name Haniel probably derives from Hebrew hana'ah, "joy", "pleasure" (qualities associated with Venus) + the suffix -el, "God".

The Archangel Haniel is the angel of Love, Romance and Beauty. She wants you to know that she is with you and is sending you BEAMS of loving, healing energy. You can call on her to help uplift the energies in your relationships -- to help make things more harmonious, loving and peaceful. She can also surround you with romantic energy and send her Romance Angels to guide you to your soul mate or to help you to experience more romance in your life. She can even help you with any physical attractiveness-issues and help you to feel and look more beautiful, youthful and vibrant!




17. JEREMIEL

e is credited with helping Baruch, a prolific author of apocryphal Judaic texts in the first century A.D., with his prophetic visions. It is also said that he took Baruch on a tour of the different levels of Heaven.  The coming of the Messiah was one of Jeremiel's visions.In ancient J
Jeremiel is that Archangel who review's our lives with us after we've crossed over.  He is also able to do this for us while we're still living, helping us to review our life up till now so we can correct the wrongs we've done by making positive adjustments.  Through this, he's able to help us make life changes, making us stronger and lead us to the right path.
Jeremiel also helps us with clairvoyance and prophetic visions, and helps us to interpret psychic dreams.




18. RAGUEL

Meaning "Friend of God"
Referred to as the Archangel of Justice and Fairness, Raguel oversees all the other Archangels and Angels.  He watches over them to make sure they’re working well together in a harmonious and orderly fashion according to Divine order and will.
Raguel is the Archangel for the underdog.  Call on him for help when you need to be  empowered and respected.  He helps to resolve arguments, helps with cooperation and leads to harmony in groups and families.  Raguel defends the unfairly treated, and provides support with mediation of disputes.
In the Revelation of John, Raguel is referred to as an assistant to God in the following account: "Then shall He send the Angel Raguel, saying: Go and sound the trumpet for the Angels of cold and snow and ice, and bring together every kind of wrath upon them that stand on the left."
Despite his exalted position, for some unexplained reason Raguel was reprobated in 745 A.D. by the Roman church (along with some other high-level Angels, including Uriel).  At this time Pope Zachary described Raguel as a demon who "passed himself off as a saint".





19. RAZIEL

Raziel works very closely with the Creator and its believed he knows all of the secrets of the Universe and how it operates. He wrote down all of these secrets in a tome of symbols and Divine magic called "The Book of the Angel Raziel".  After Adam and Eve were expelled from Eden, Raziel gave Adam the book for guidance about manifestation and God's grace. Later the prophet Enoch received the book prior to his ascension and transformation into Archangel Metatron. Noah was also given a copy of the book by Archangel Raphael and Noah used the information to build his ark and help its inhabitants after the flood.
Raziel can help you understand esoteric material, manifestation principles, sacred geometry, quantum physics and other high-level information. He can also open you up to higher levels of psychic abilities and increase your ability to see, hear, know and feel Divine guidance. Like a Divine wizard, Raziel can also assist you with alchemy, clairvoyance, and divine magic.




20. ISRAFEL  *******

Dikenal sebagai "Burning One" dan "Angel of Song".
Merupakan Malaikat Pelindung Tamu yang dikatakan memiliki suara termanis dari semua makhluk Tuhan yang menyanyi memuji Tuhan dalam seribu bahasa yang berbeda.

Pada akhir dunia, Israfel akan turun ke bumi dan berdiri di atas batu karang suci di Yerusalem, dan meniup sangkakala mengagumkan yang akan membangkitkan orang mati dari tidur mereka dan memanggil semua yang pernah hidup untuk tampil dan diadili.
Israfel melihat tiga kali setiap hari dan tiga kali setiap malam ke kedalaman neraka, dan sedih pada penderitaan orang-orang terkutuk jiwanya dimana kemudian ia akan menangis sehingga air matanya akan membanjiri bumi.

Dia adalah salah satu dari tujuh Archangel yang berdiri di hadapan takhta Tuhan menggantikan Lucifer, dengan alat musik di tangannya dan digambarkan memiliki sayap yang memilik aura berwarna merah muda cerah.



Israfel or Israfil (Arabic: إسرافيل‎) ("The Burning One"), is the angel of the trumpet in Islam, though unnamed in the Qur'an. Along with Mikhail, Djibril and Izra'il, he is one of the four Islamic archangels.[1]


Archangel Israfel is the Angel of beauty, song, counsel, sympathy, and resurrection. He is a compassionate Angel, always inclined to offer comfort and guidance to those who are feeling lost and abandoned, and bring joy and laughter back to those who are without hope. He wants us to know that we are never alone and inspires us to love ourselves and to be confident and have faith.

Israfel is the Patron Angel of entertainers who brings mankind the gift of song, and with it the joy that will inevitably follow. He is a special Angel to musicians and those concerned with beauty, be it beauty in art or the beauty of life. His most famous instrument is the trumpet, but he is also mentioned playing the lute. Those two represent all string, pluck and wind instruments.
If you are the kind of trumpeter that’ll “wake the dead” in the middle of the night, you may have more in common with Israfel than you though. For he is also the Angel of resurrection, and what does he use to awaken the dead from their slumber at the end of the world? That’s right. A trumpet. His role at the final judgement makes him the Angel of life and new beginnings, representing the kind of hope that fills us when the sun rises over the horizon to drive away the darkness of the night.





21. CASSIEL

Also known as Casiel, Cassiel Mocoton, Kafziel, Mocoton? Qafsiel, Qaphsiel, Qaspiel, Quaphsiel.

(Jewish, Christian, Islamic tradition)

Meaning: "Speed of God".

Angel of Peace and Harmony whose symbol is a Dove.


A high ranking angel who figures prominently in the writings of occultists. He is said to be the Sarim or Prince Regent of the choir of angels called the Powers and a Regent of the Seventh Heaven.

The supreme regent of Saturn and Capricorn. He presides over all the waters and is the protector of everything that lives within the waters.

He is thought to be the angel of solitudes and tears, among whose duties it is to bring forth "the unity of the Eternal Kingdom" and the angel of tears and temperance.

An angel of good fortune, helping you to create your own good fortune and to reap the rewards of positive thinking.

His greatest gifts are patience, tolerance and strengthening of inner convictions, giving the strength to toil and to have inner discipline and belief in ourselves. He is also said to be the Bringer of the Red Healing Light, carrying energy and passion. He holds the power to help you bring works into being and create quickly.


As Kafziel ("Speed of God"), he is the angel who rules over the death of kings and one of seven gnostic Archangels who rules Saturn. In the Zohar, he also served as one of Gabriel's chief supporters, along with Hizkiel, during the angelic battles.


As Qafsiel, he is a regent of the Moon and a guardian of the halls of the Seventh Heaven. He is said to be the angel to invoke with a charm to drive away enemies. The words are written with the blood of a bird and then tied to the foot of a dove. If the dove flies away, it takes the enemy with it. If the dove refuses to fly, it is a sign that enemies will not depart either.


In the Picture Museum of Sorcery, Magic and Alchemy is a reproduction of a page out of the 'Book of Spirits' showing how to conjure Cassiel. In this book and also 'The Magus' are his sigil and his signature. In The Magus, he is called Cassiel Mocoton and pictures him as a bearded jinn riding a dragon. In the second book of The Magus, Cassiel and Mocoton are two separate entities.




22. RAMIEL

Râmîêl (Aramaic: רעמאנל, Hebrew: רעמיאל Greek:‘Ραμιήλ) is a fallen Watcher in the apocryphal Book of Enoch, one of 20 leaders, mentioned sixth. Ramiel means "thunder of God"[1] from the Hebrew elementsra'am and El, "God".
Remiel is one of the archangels of the Christian and Islamic traditions, the Hebrew name meaning "Mercy of God" or "Compassion of God" (see Jerahmeel). He is often confused with Azazel who is also called Râmêêl ("arrogant towards God" or "evening of God") although they are not the same angel.
There are 20 leaders in the Book of Enoch, also called 1 Enoch. The section that mentions them reads:
7. And these are the names of their leaders: Sêmîazâz, their leader, Arâkîba, Râmêêl, Kôkabîêl, Tâmîêl, Râmîêl, Dânêl, Êzêqêêl, Barâqîjâl, Asâêl, Armârôs, Batârêl, Anânêl, Zaqîêl, Samsâpêêl, Satarêl, Tûrêl, Jômjâêl, Sariêl.
8. These are their chiefs of tens." - R. H. Charles translation, The Book of the Watchers, Chapter VI. ”

As described in 1 Enoch, these are the leaders of 200 angels that are turned into fallen Angels due to their taking wives, mating with human women, and teaching forbidden knowledge.
Ramiel is the angel of hope, and he is credited with two tasks: he is responsible for divine visions, and he guides the souls of the faithful into Heaven. He is called Jeremiel or Uriel in various translations of IV Esdras, and is described as "one of the holy angels whom God has set over those who rise" from the dead, in effect the angel that watches over those that are to resurrect.
He is said to have been the archangel responsible for the destruction of the armies of Sennacherib, as well as being the bearer of the instructions of the seven archangels.
He is mentioned also in 2 Baruch where he presides over true visions (55:3).



23. PRAVUIL

24. TARIEL

25. YAHOEL

26. TZAPHQIEL

27. SARIEL

28. JEQUDIEL

29. SACHIEL

30. JEHUDIEL

31. SEALTIEL

32. SELAPHIEL

33. LUCIEL / LUCIFER


KETERANGAN : 
*******   TANDA  

 7 ARCHANGEL UTAMA YANG BERDIRI DI HADAPAN TAKHTA ALLAH, YAITU

1. MICHAEL
2. GABRIEL
3. RAFAEL
4. URIEL
5. JOPHIEL
6. ZADKIEL
7. ISRAFEL